Ramallah, (ANTARA News) - Presiden AS terpilih Barack Obama telah menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan menjanjikan bahwa pemerintahnya akan mendukung upaya untuk memajukan proses perdamaian antara Israel dan Palestina. Jururunding Palestina Saeb Erekat mengatakan dalam satu pernyataan yang dikirimkan kepada pers bahwa dalam percakapan telepon pada Selasa tengah malam Obama menyatakan dukungan terhadap usaha mewujudkan negara Palestina merdeka yang berdampingan secara damai dengan Israel. "Obama berjanji bahwa pihaknya tidak akan menghentikan upaya untuk mendorong proses perdamaian agar mencapai solusi dua-negara," kata Erekat.Pembicaraan dengan Abbas merupakan pertama kali sejak Obama terpilih. "Presiden Obama mengatakan akan bekerja bersama dengan kedua pihak untuk mencapai perdamaian, yang merupakan kepentingan bagi semua pihak," katanya. Para jururunding Israel-Palestina -- yang sempat menghidupkan kembali proses perdamaian dengan mengadakan satu konferensi internasional di Annapolis, Maryland, AS, pada November tahun lalu -- telah menemui jalan buntu. Sementara itu, penjabat Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menginginkan suatu perjanjian yang dapat mengesampingkan masalah Jerusalem yang paling sensitif, dan membiarkan masalah itu untuk perundingan berikutnya, Abbas mengatakan ia akan menolak menerima perjanjian secara sepihak. Diperkirakan tidak akan ada kemajuan hingga setelah pemilihan umum di Israel pada 10 Februari, Pemilu dini karena pengunduran diri Olmert pada akhir September untuk menghadapi tuduhan korupsi. Erekat mengatakan pembicaraan telepon Obama itu merupakan bukti bahwa ia akan serius membantu kedua pihak untuk mencapai perjanjian perdamaian abadi.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008