Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghimbau kepada masyarakat ataupun pelanggan agar berhati-hati terhadap penggunaan listrik pada saat terjadi banjir, bahkan agar lebih aman perlu mematikan aliran listrik di rumah masing-masing dengan cara menurunkan MCB (sekering) yang terletak di bawah kWh meter. "Turunkan MCB adalah satu dari enam langkah pengamanan listrik saat banjir," demikian disampaikan Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Disjaya, Sampurno Marnoto di Jakarta, Jumat. Langkah berikutnya, pastikan semua peralatan listrik terlepas dari stop kontaknya atau dalam posisi "off". Kemudian, laporkan kepada Area Pelayanan PLN terdekat atau Call Center 123 agar dapat segera dilakukan pemadaman sementara guna menghindari terjadinya bahaya sengatan listrik dan apabila kondisi banjir telah mereda, mohon segera diinformasikan kepada Area Pelayanan PLN terdekat atau Call Center 123 agar dapat segera dilakukan penormalan kembali aliran listrik. Selanjutnya, jika ada peralatan listrik yang pernah terendam air, disarankan agar tidak langsung mengaktifkan peralatan tersebut sebelum diyakini benar-benar kering dari air lembab atau telah diperiksa oleh ahlinya. Selain itu, perlu juga hati-hati terhadap oknum yang menawarkan jasa untuk segera menyalakan listrik di rumah pelanggan dengan imbalan sejumlah uang, karena PLN tidak memungut biaya apa pun untuk menyalakan kembali aliran listrik pasca banjir. Sedangkan, untuk meminimalkan pemadaman aliran listrik akibat terjadi banjir, PLN Disjaya dan Tangerang telah melakukan antisipasi melalui pemeriksaan jaringan instalasi PLN sampai upaya peninggian bangunan gardu-gardu listrik agar tidak terendam air. Sementara itu, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan warga, masyarakat dan pelanggan terhadap bahaya tegangan dan arus listrik, PLN dengan terpaksa akan menghentikan sementara pasokan listrik ke Gardu-Gardu Distribusi yang berada di kawasan banjir, jika secara teknis sudah dinyatakan membahayakan masyarakat setempat. Jika setelah gardu terendam air karena banjir, untuk menyalakan kembali gardu-gardu tersebut, PLN memerlukan waktu untuk pengecekan gardu, antara lain gardu harus dibersihkan dari air/lumpur yang mengendap, dikeringkan dan diperiksa apakah secara mekanik komponen-komponen gardu mengalami kerusakan, apalagi jika gardu tersebut terendam air selama berhari-hari. Untuk itu, mohon pengertian dan kesabaran masyarakat/pelanggan jika ini terjadi, demikian siaran pers PT PLN Disjaya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008