Bangkok (ANTARA) - Seorang wanita China telah dikarantina di Thailand dengan turunan coronavirus yang misterius, hanya beberapa hari menjelang Tahun Baru Imlek, ketika turis negara berpenduduk terpadat dunia itu berduyun-duyun ke Thailand, kata pihak berwenang pada Senin.

Wanita tersebut menjadi kasus temuan coronavirus yang pertama kali terdeteksi di luar China.

Seorang pria berusia 61 tahun telah meninggal karena radang paru-paru di kota Wuhan di China tengah setelah wabah virus yang belum diidentifikasi, sementara tujuh orang dalam kondisi kritis, kata otoritas kesehatan Wuhan pada Sabtu.

Baca juga: Delapan pasien pneumonia berat di Wuhan tinggalkan rumah sakit

Pihak berwenang Thailand meningkatkan pengawasan di bandara menjelang liburan Tahun Baru Imlek ketika ratusan ribu wisatawan China diperkirakan akan berkunjung.

Dari 12 penumpang yang dikarantina sejak 3 Januari, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa seorang wanita China berusia 61 tahun terjangkit suatu turunan coronavirus, kata Kementerian Kesehatan Thailand, Senin.

Wanita itu, yang dikarantina pada Rabu, telah menerima perawatan dan cukup sehat untuk pulang, kata kementerian.

"Kemampuan mengidentifikasi pasien menunjukkan bahwa ada efisiensi dalam sistem pemantauan kami. Kami yakin bahwa kami dapat mengelola situasi ini," kata Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul kepada wartawan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (12/1) menyebutkan bahwa wabah pneumonia di China tampaknya terkait dengan satu pasar makanan laut di Wuhan dan sejauh ini belum menyebar dari sana.
Pejabat WHO di Thailand tidak segera tersedia untuk memberikan komentar pada Senin.

Thailand menerima sekitar 10 juta turis asal China setiap tahun. Liburan Tahun Baru Imlek dimulai pada 25 Januari mendatang.

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO sebut wabah pneumonia China tidak menyebar

Baca juga: Menkes minta warga Indonesia waspada penyakit pneumonia berat di China

Baca juga: WNI di Hong Kong diimbau waspadai wabah pneumonia berat


Baca juga: KBRI Beijing pastikan tidak ada WNI terjangkit wabah pneumonia berat
 

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020