Brussels (ANTARA News) - Uni Eropa (UE), Senin, melakukan sentuhan akhir untuk mengkoordinasikan paket stimulus ekonomi yang didisain untuk membebaskan perekonomian benua ini dari resesi.

Ketika Komisi Eropa, Rabu, bersiap memperkenalkan rencana yang lebih luas bagi belanja dan bantuan pajak pemerintah di seluruh Eropa, London sibuk mengumumkan paketnya sendiri yang terfokus pada pemangkasan pajak barang dan jasa.

Pejabat UE mengatakan Komisi UE akan menyarankan agar negara Eropa lain mengikuti jejak Inggris dan memangkas pajak nilai tambah (VAT) untuk mendorong konsumen tetap berbelanja.

Meluncurkan paket stimulus ekonomi 20 miliar pound, London, Senin, mengatakan akan memangkas VAT barang dan jasa menjadi 15 persen dari 17,5 persen.

Meskipun demikian, kesempatan untuk mengkoordinasikan pemangkasan prosentase VAT kecil karena yang tidak boleh kurang dari 15 persen berdasarka aturan UE karena Jerman dan Perancis menentang ide itu, menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel.

"Pemangkasan VAT adalah jawaban yang dipilih beberapa negara, tetapi itu bukan jawaban yang tepat untuk Perancis dan Jerman," kata Merkel, Senin, setelah pertemuan di Paris dengan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy.

Pimpinan Komisi, Jose Manuel Barroso, mengatakan selama akhir pekan seluruh penilaian terhadap rencna UE "tentu tidak akan melebih" satu persen dari PDB blok ekonomi itu, meski riciannya tetap diselesaikan.

Paket Komisi UE juga akan meliputi rencana untuk menyiapkan alokasi bagi pendanaan UE untuk kawasan Eropa yang miskin dan membantu masyarakat memperoleh kembali pekerjaan, menurut juru bicara kebijakan regional, Dennis Abbott.

Paket ini juga akan difokuskan pada industri tertentu yang paling menderita akibat
krisis seperti konstruksi dan produksi mobil, dengan rencana untuk membantu membangun mobil ramah lingkungan atau bangunan yang hemat energi.

Komisi, Bank Investasi Eropa, dan kalangan pemerintah akan diminta untuk membiayai rencana-rencana tersebut.

Saat Brussels mengusulkan rencana pemulihan seluruh Eropa, sejumlah negara anggota UE yang tumbuh tertekan dengan paket nasional mereka sendiri.

Mengacu pada pengumuman London, Senin, pemerintah Belanda, Jumat, mengatakan menyiapkan rencana stimulus ekonomi senilai enam miliar euro untuk membantu negaranya mengantisipasi krisis keuangan dunia.'

Austria, Perancis, Jerman, Hungaria, Italia, and Spanyol juga memiliki rencana yang sedang dikerjakan.

Meskipun demikian, keseluruhan inisiatif akan terpinggirkan oleh paket yang diusulkan presiden AS terpilih Barack Obama yang diharapkan dapat menciptakan 2,5 juta lapangan kerja dan mengakhiri perekonomian saat ini dari lingkaran krisis yang jahat.

The Washington Post, Senin, melaporkan Obama dan sekutunya dari Demokrat di Kongres menyiapkan rencana program stimulus ekonomi besar kedua yang totalnya
dapat mencapai 700 miliar dolar selama dua tahun mendatang.

Harian itu juga mengatakan bahwa jika disetujui, nilainya akan menjadi salah satu program belanja publik yang paling besar yang ditujukan untuk mendongkrak perekonomian sejak kesepakatan baru pada zaman President Franklin D. Roosevelt, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008