New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah berbalik meningkat (rebound) dari penurunan tajamnya pada Senin waktu setempat, karena pasar saham menguat setelah langkah terakhir pemerintah untuk mengatasi kecenderungan turun ekonomi yang hebat. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari melambung 4,57 dolar AS menjadi ditutup pada 54,22 dolar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari "rally" 4,74 dolar AS menjadi mantap pada 53,93 dolar AS. Kenaikan terjadi karena  pasar-pasar saham utama Eropa meningkat sekitar 10 persen setelah pemerintah AS memompakan miliaran dolar ke dalam bank AS yang "sakit" Citigroup dan karena Inggris meluncurkan paket stimulus ekonomi senilai 20 miliar pound (30 miliar dolar AS). "Meningkatnya prospek penurunan pasokan OPEC" juga mendorong kenaikan harga minyak, kata Nimit Khamar, seorang analis pasar perusahaan pialang Sucden di London. Iran, produsen minyak OPEC terbesar kedua, mengatakan Senin, bahwa produksi minyak perlu dikurangi karena melemahnya permintaan energi terus menekan harga minyak turun. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) "memutuskan mengurangi poduksi 1,5 juta barel per hari (mulai dari 1 November) namun tidak dapat menghentikan harga minyak dari penurunan," kata wakil Iran di OPEC Mohammad Ali Khatbi. Kenaikan harga minyak juga dipicu oleh perubahan di pasar finansial menyusul pengumuman pemerintah AS untuk menyuntikkan 20 miliar dolar AS ke dalam raksasa bank AS Citigroup dan memberikan penjaminan sekitar 306 miliar dolar AS terhadap aset-aset bermasalah bank tersebut. "Sebuah kepercayaan dari bailout Citi dan kemungkinan OPEC akan mengurangi lagi  pasokannya meningkatkan momentum perdagangan hari ini," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global, sebuah broker independen terkemuka. "Apapun penyebabnya, para pelaku terlihat mencari untuk yang positif, karena berlawanan terhadap pekan lalu yang suram. Apakah ini pertanda pembalikan, terlalu dini untuk dikatakan, namun terlihat eonomi rasional lebih banyak pekan ini dibanding pekan lalu."  Harga minyak pekan lalu merosot di bawah 50 dolar AS, merupakan level terendah dalam hampir empat tahun di London. Harga jatuh dua pertiga sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel pada Juli, ketikan kekhawatiran gangguan pasokan mengakibatkan harga minyak meroket. OPEC, yang memompakan 40 persen minyak mentah dunia, akan menggelar pertemuan luar biasa pada Sabtu di Mesir di tengah spekulasi bahwa para negara anggota akan menyepakti penurunan produksi lagi dalam upaya  mendorong harga minyak naik. Di Kairo, anggota OPEC Venezuela akan mempertimbangkan  penurunan produksi 1,0 juta barel per hari pada akhir tahun, kata Menteri Perminyakan Rafael Ramirez pada Minggu "Venezuela akan mengusulkan pengurangan baru dalam produksi minyak pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC)mendatang," kata Ramirez dalam sebuah pernyataannya. Pengurangan produksi "akan efektif sebelum akhir tahun ini," tambah dia. Pada 24 Oktober OPEC menyetujui penurunan produksi 1,5 juta barel per hari mulai 1 November, namun harga minyak sejak itu masih terus turun, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008