Banjarmasin (ANTARA News) - Pemerintah Belanda melalui Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia, kembali membuka kesempatan bagi putra-putri Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk melanjutkan pendidikan secara gratis di negara kincir angin tersebut.

Ungki Aldar perwakilan Neso Indonesia dalam jumpa pers dengan wartawan di Swiss Bill Hotel Banjarmasin, Selasa, mengungkapkan, beasiswa bagi warga Kalsel tersebut sebagai salah satu komitmen pemerintah Belanda untuk membantu memajukan pendidikan di daerah.

"Dengan beasiswa ini, peserta yang telah lulus seleksi, akan diberikan beasiswa penuh oleh Pemerintah Belanda, baik itu biaya sekolah, tempat tinggal hingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan uang saku," katanya.

Pendaftaran dibuka untuk program reguler master pada 15 Maret 2009, dan short course memiliki tiga tenggat waktu yaitu, 31 Desember, 2008, 1 Maret 2009 dan 1 Oktober 2009. Namun tenggat waktu untuk program pra reguler khusus luar Jawa, untuk jenjang master adalah 1 Agustus 2009.

Menurut dia, bersama dengan kedutaan besar Kerajaan Belanda di Indonesia, Neso Indonesia menawarkan setiap tahun program beasiswa S2 bagi sekitar 200 orang warga Indonesia.

Khusus Kalsel, ia mengemukakan, sejak tahun 2000, sudah terdapat sekitar 25 orang yang telah lulus mengikuti program biasiswa ke Belanda, yang sebagian besar didominasi oleh dosen dan PNS atau pegawai pemerintahan.

Untuk swasta, baik itu dari LSM maupun wartawan, hampir belum ada, karena sulitnya mendapatkan jaminan untuk kembali kerja setelah lulus kuliah.

Diungkapkannya, sebenarnya program biasiswa ini diutamakan untuk, pelaku pemerintahan atau pembangunan, dosen, LSM dan wartawan, karena keempat sektor tersebut yang selama ini terlibat langsung dalam pembangunan.

Kenyataannya, dari 25 alumni beasiswa Belanda dari Kalsel, sebagian besar masih dikuasai oleh PNS dari beberapa pemerintah daerah.

"Selanjutnya, kita akan mencoba melakukan pendekatan kepada pelaku media, agar ada wartawan yang bisa ikut serta dalam program ini, mengingat peran wartawan cukup besar dan penting dalam pembangunan," tambahnya.

Menyosialisasikan program ini, tambahnya, Rabu (26/11) Neso Indonesia akan melakukan sosialisasi di Aula Universitas Lambung Mangkurat, dan terbuka untuk umum.

Syarat untuk mengikut program biasiswa ini, tambahnya, minimal pelamar harus memiliki toefl 475.

Terdapat dua jalur beasiswa yaitu, beasiswa stuned yaitu individual dan group aplication. Keduanya memberikan kesempatan pada warga yang sekurangnya telah bekerja selama dua tahun di media, LSM, PNS dan pemerintah lokal.

"Untuk keperluan biaya pendidikan sekitar 150-200 orang tersebut, pemerintah Belanda menyediakan dana Rp55 miliar pertahun, dan ini menjadikan Belanda sebagai pemberi beasiswa terbesar di Eropa. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008