Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak menghambat seseorang untuk maju memimpin bangsa Indonesia apalagi ada selusin kader bangsa, baik di tubuh partai atau di luar partai, yang siap menjadi calon pemimpin bangsa.

"Jangan buat kendala-kendala. Peraturan atau Undang-Undang itu kan yang buat manusia, jadi bisa diubah. Yang tidak bisa diubah itu kitab suci seperti injil dan Alquran," katanya di Jakarta, Selasa.

Ditemui usai seminar bertema "Pemilu 2009: Konsolidasi Demokrasi dan Transformasi Kepemimpinan Nasional" yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-9 The Habibie Center (THC), Habibie menegaskan bahwa peraturan dibuat harus dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.

"Itikadnya kan mencari pemimpin yang terbaik bagi masyarakat. Jangan dibatasi harus memenuhi kriteria ini itu, tidak pandang bulu, usianya berapa, kalau kita yakin dia bisa membawa bangsa Indonesia sesuai harapan.. ya kita pilih dia," tegasnya.

Karena itu, Habibie berpendapat bahwa yang terbaik adalah presiden dan wakil presiden itu dicalonkan oleh partai politik dan di luar partai politik.

"Yang paling baik adalah `partai plus`, agar semua kader baik di parpol atau bukan, wanita atau pria, bisa dicalonkan menjadi pemimpin seperti pada pemilihan kepala daerah. Pokoknya yang menentukan itu rakyat," katanya.

Habibie mengatakan, soal peraturan yang ada dalam UU Pilpres bisa diubah asalkan ada kemauan dari semua pihak. "Jangan bilang tidak ada waktu tidak lagi, tapi you mau apa tidak," katanya.

Pendiri The Habibie Center itu menambahkan, kader terbaik yang dimiliki bangsa itu diharapkan bisa membuat terobosan-terobosan yang mampu membawa menyejahterakan masyarakat. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008