Mumbai (ANTARA News) - Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangkaian serangan di Mumbai pada Rabu larut malam, dan polisi melaporkan terjadinya penembakan dan peledakan di sejumlah lokasi berbeda di ibukota finansial India itu.


Kantor Berita India PTI mengutip polisi yang mengatakan, 10 orang tewas dan lebih dari 30 lain cedera dalam penembakan di stasiun kereta api utama Chhatrapati Shivaji.


Tiga pegawai ditembak mati dalam insiden lain di hotel mewah Taj Mahal di distrik Colaba yang berdekatan, kata PTI.


Tiga orang lagi tewas dalam insiden yang disebut-sebut sebagai "ledakan bom" di sebuah taksi di wilayah tenggara kota tersebut.


Komisaris Polisi Perkeretaapian Umum Mumbai A.K. Sharma mengatakan, sejumlah orang yang bersenjatakan senapan AK-47 menyerbu masuk ke ruang penumpang di stasiun kereta-api itu selepas pukul 22.30 waktu setempat (Kamis pukul 00.00 WIB) dan memberondongkan tembakan dan melemparkan granat.


Dalam insiden lain lobi sebuah hotel bintang lima Oberoi terbakar, kata saksi mata.


Kepala Kepolisian Negara Bagian Maharashtra A.N. Roy mengatakan kepada televisi NDTV, "teroris-teroris tak dikenal" melepaskan tembakan ke arah "sedikitnya tujuh hingga delapan tempat" di kota itu.


Sebuah laporan televisi menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 25.


"Beberapa dari teroris ini masih bersembunyi di dalam hotel Taj", kata Roy. "Tidak ada orang yang disandera namun kami mengungsikan sejumlah tamu."


India dilanda serangkaian serangan terkoordinasi dalam beberapa bulan terakhir ini.


Sebuah kelmpok muslim yang kurang dikenal, Pasukan Keamanan Islam - Mujahidin India, mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bulan lalu di Negara Bagian Assam, India timurlaut, yang menewaskan hampir 80 orang.


Sebanyak 12 ledakan mengguncang negara bagian yang dilanda kekerasan itu, enam diantaranya terjadi di daerah-daerah padat di kota utama Guwahari.


Enam pekan sebelumnya New Delhi, ibukota India, diguncang serangkaian ledakan bom di pasar-pasar ramai yang menewaskan lebih dari 20 orang. Pemboman itu diklaim oleh Mujahidin India, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008