Mumbai, India (ANTARA News) - Tembakan dan ledakan-ledakan masih terdengar pada Jumat di hotel mewah Taj Mahal tempat  seorang pria bersenjata dilaporkan masih bersembunyi dua hari setelah para gerombolan bersenjata melancarkan serangkaian serangan mematikan di Mumbai, India. Pihak berwenang India mengatakan pengepungan terhadap sebuah pusat Yahudi di Mumbai telah berakhir dan pasukan komando telah menguasai kembali Hotel Trident-Oberoi. Pusat Yahudi, Hotel Taj Mahal dan Hotel Trident-Oberoi termasuk yang diserang gerombolan bersenjata itu. Laporan-laporan berita India mengatakan mayat lima orang sandera ditemukan di pusat Yahudi itu. Kebangsaan mereka  sampai sejauh ini belum diketahui. Jumlah korban tewas pada serangan Rabu di sembilan lokasi bertambah menjadi 155 orang, termasuk delapan warga asing dan 327 orang lainnya cidera, demikian jaringan televisi CNN-IBN yang berafiliasi dengan CNN melaporkan. Di antara korban tewas adalah empat warga Australia dan masing-masing seorang dari Jepang, Italia, Inggris dan Jerman. Seorang warga Singapura yang berusia 28 tahun termasuk warga asing yang dilaporkan tewas dalam serangan di Hotel Trident-Oberoi, kata Kementerian Luar Negeri Singapura. Lo Hoei Yen, yang telah disandera, ditemukan di lantai 19 hotel itu oleh pasukan keamanan India, katanya. Sehari setelah penembakan dan ledakan di Mumbai, kepala regu pasukan komando di Mumbai mengatakan ia telah melihat 12 hingga 15 mayat di salah satu ruang Hotel Taj Mahal, kata kantor Berita Reuters. Regu pasukan komando menemukan uang, amunisi dan sebuah kartu pengenal dari Mauritius yang diduga milik para militan, kata panglima regu komando dalam jumpa pers. Komisaris Polisi Mumbai Hasan Gafoor mengatakan kepada CNN-IBN bahwa seorang pria bersenjata di Hotel Taj Mahal menembak dan melemparkan granat ke arah pasukan keamanan. Tiga penyerang yang ditangkap pada Kamis malam di hotel itu  berkebangsaan Pakistan yang merupakan anggota Laskhar-e-Taiba, kata kantor berita India the Press Trust of India. Stasiun televisi India NDTV mengutip seorang perwira Angkatan Darat mengatakan bahwa para penyerang lain juga diperkirakan warga Pakistan. Para teroris berpura-pura mereka berasal dari Hyderabad, ujar perwira yang tak disebutkan jatidirinya itu merujuk kepada ibukota negara bagian Andhra Pradesh, India Selatan, demikian lapor Kyodo, OANA, Reuters, CNN dan PTI.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008