Mekkah (ANTARA News) - Tiga jemaah haji Indonesia yang sakit dan masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) King Fahd, Madinah hingga Sabtu, kemungkinan akan dikenai badal (prosesi hajinya diwakilkan).

"Kalau sampai batas akhir pelayanan haji di Madinah pada 3 Desember, ternyata mereka tidak membaik, maka mereka akan di-badal-kan," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Drs H Ahmad Kartono.

Tiga jemaah yang sakit tersebut adalah Bahro bin Pardi (68) dari Purworejo, Jateng (kloter 25 SOC); Hafsa Makmur binti Pelo (70) dari kloter 5 Balikpapan (BPN); dan Suaeb bin Harun (66) dari Jl Raya Kedungasem 80, Surabaya.

"Dari laporan terakhir, jemaah sakit yang ada di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) sebanyak empat orang dan di RSAS ada delapan orang yakni tujuh orang di RSAS King Fahd dan seorang di RSAS Al-Ansar," katanya.

Menurut dia, semua jemaah sakit akan dievakuasi ke Mekkah, kecuali tiga jemaah sakit yang kemungkinan akan di-badal-kan oleh petugas haji Indonesia yang juga bertanggungjawab atas ibadah mereka.

"Yang penting, semua jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji, termasuk jemaah yang sakit, apakah di-safari wukuf-kan oleh petugas kesehatan atau di-badal-kan hajinya oleh petugas haji yang lain," katanya.

Sejak sepekan terakhir, tim Kesehatan Daker Madinah telah melakukan pemeriksaan jemaah sakit secara rutin di beberapa RSAS sejak sepekan terakhir hingga tugas pelayanan kesehatan di Madinah berakhir pada 3 Desember mendatang.

Petugas haji Indonesia di Daker Madinah meninggalkan Madinah menuju Mekkah pada 29 November, namun lima petugas kesehatan Daker Madinah akan bertahan hingga 3 Desember untuk menjaga jemaah sakit dan jemaah haji plus yang berobat. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008