Pontianak (ANTARA News) - Sekitar 50 persen kaum muda usia 5 - 25 tahun penderita HIV/AIDS di Kota Pontianak masih berstatus pelajar.

"Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat sekitar 40 persen penderita HIV/AIDS di Kota Pontianak adalah kalangan usia muda," kata Ketua Harian Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Pontianak, Tony Heryanto di Pontianak.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, jumlah penderita HIV positif di Kota Pontianak sejak 1993 hingga Oktober 2008 sebanyak 732 kasus, AIDS 548 kasus dengan kematian 99 orang.

Ia menambahkan, para pelajar yang terkena HIV/AIDS tersebut umumnya ditulari dari kalangan pecandu yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.

"Angka yang muncul seperti fenomena gunung es," kata Tony Heryanto yang juga Sekretaris Daerah Kota Pontianak itu. Artinya, yang terlihat hanya di permukaan saja padahal yang belum terungkap jumlahnya jauh lebih banyak.

Menurut dia, peningkatan kegiatan pengamatan dan pengawasan terhadap kalangan yang beresiko tinggi mampu mengungkap berbagai kasus HIV maupun AIDS lebih banyak.

"Adanya klinik tes dan konsultasi secara gratis misalnya salah satu bentuk pengamatan dan pengawasan," kata dia.

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS, dengan melakukan sosialisasi terutama kepada pelajar dan kalangan beresiko tinggi.

"Nara sumbernya tentu orang-orang yang berkompeten dan mengalami sendiri terkena virus yang belum ada obatnya itu," kata Tony Heryanto.

Menyambut peringatan Hari AIDS internasional yang dilakukan setiap tanggal 1 Desember, sekitar 400 orang peduli HIV/AIDS menggelar konvoi kendaraan roda dua dan mobil jenis jeep di seputar Kota Pontianak.

Mereka berkumpul di halaman Matahari Mall Jalan Jenderal Urip Pontianak, Sabtu (29/1) sore. Selanjutnya menuju Tugu Deugulis di Jalan Akhmad Yani Pontianak untuk membagikan selebaran tentang HIV/AIDS.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008