Cianjur (ANTARA) - Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah I Jawa Barat, memasang dua perangkap dan alat pendeteksi untuk menangkap surili yang berkeliaran di Desa Sukarharja, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.

"Kami memasang dua perangkap di tempat yang kerap kali surili terlihat. Kami akan terus melakukan pencarian dan mengevakuasi primata langka endemik Jabar itu," kata Kepala Seksi BBKSDA Wilayah II Bidang Wilayah I Jabar, Nur Lestari di Cianjur Senin.

Saat ini, ungkap dia, pihaknya masih melakukan pemantauan di sejumlah tempat, untuk memastikan keberadaan surili yang beberapa hari lalu sempat terlihat berkeliaran di atas atap mesjid.

Baca juga: BBKSDA cek keberadaan surili di Cianjur

Baca juga: Tiga ekor surili berkeliaran di Cibeber, Cianjur

Baca juga: Perburuan liar ancam habitat surili

 
Dokumentasi - Seekor Surili Jawa (Presbytis comata) berada di dalam kandangnya di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/9/2016). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pri.


Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan apakah surili tersebut merupakan peliharaan yang lepas atau terpisah dari kelompoknya karena Kecamatan Cibeber bukan habitatnya.

"Kami akan pantau apakah peliharaan yang lepas atau bukan, namun besar kemungkinan mereka berada di Desa Sukaraharja karena banyak pohon buah, sehingga mereka betah berada di sana," katanya.

Untuk membantu pencarian, Camat Cibeber Ali Akbar mengatakan telah mengeluarkan imbauan pada warga melalui aparat desa agar tidak memburu atau menembak surili yang merupakan hewan dilindungi dan segera melapor jika melihat keberadaan primata tersebut.

"Kami banyak menerima laporan warga yang melihat keberadaan surili tersebut secara terpisah di beberapa desa. Harapan kami dapat segera dievakuasi karena dikhawatirkan ada yang memburu atau menembak primata tersebut," katanya.*

Baca juga: PON 2016 - Menjaga Surili di Tanah Legenda

Baca juga: PON 2016 - Menyelamatkan maskot PON dari kepunahan

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020