Surabaya (ANTARA News) - Para pembalap sepeda dari tim-tim dalam negeri tidak berdaya menghadapi dominasi pembalap asing pada nomor kritarium etape kedelapan Speedy Tour d`Indonesia di Surabaya, Senin. Tiga tempat di podium juara nomor kriterium yang menempuh 60 km (40 putaran) mengelilingi jalan di sekitar Balai Kota Surabata itu, disapu bersih pembalap asing dan tidak menyisakan satu tempat pun bagi pembalap Indonesia. Posisi pertama direbut pembalap Tim Nasional Malaysia Mohd Nor Rizuan Zainal yang mencapai finish pertama dalam waktu 1 jam 20 menit 48 detik. Di belakangnya Rizuan Zainal pembalap Tim Nasional Jepang "Masakazu Ito" dengan selisih waktu 1 detik, dan posisi ketiga ditempati pembalap tim Tineli Collosi Australia, Edmund Holland, dengan selisih 3 detik. "Saya tidak menyangka bisa merebut etape kedelapan ini. Tim kami tinggal tiga pembalap, dengan strategi tim yang dilakukan akhirnya kami bisa merebut etape ini," kata Rizuan. Menurut Rizuan, pada putaran terakhir, dia mencoba melesat ke depan setelah pembalap Jepang Ito ke depan dan pada 200 meter terakhir dia meningkatkan kecepatannya sehingga berhasil menjadi juara. "Setelah kemenangan di etape ini, saya bersama tim akan berusaha untuk merebut etape berikutnya," kata Rizuan. Sampai delapan etape dari total 12 etape yang dilombakan, para pembalap Indonesia belum berhasil menjuarai etape. Etape pertama direbut oleh pembalap Rusia, Artemy Timofee, etape kedua oleh pembalap Australia Brad Hall, dan etape-etape berikutnya secara berurutan dimenangi oleh Hossain Jahanbanian (Iran), Masakazu Ito (Jepang), Ghader Mizbani Iranagh (Iran), Sherwin Carrera (Filipina), dan terakhir ini, etape kedelapan, oleh pembalap Malaysia Mohd Nor Rizuan Zainal. Lomba menyisakan empat etape lagi dan etape kesembilan akan dimulai Selasa (2/12) dengan menempuh jarak 182,8 km dari Probolinggo hingga Banyuwangi. Melihat penampilan pada etape-etape sebelumnya, rute mendatar menjadi dominasi para pembalap dari Malaysia, Jepang, dan Australia, sedang rute menanjak didominasi para pembalap Iran. Hingga etape kedelapan ini, Kaus Kuning tanda pemimpin klasemen umum pembalap masih lengket dikenakan oleh pembalap Iran Ghader Mizbani Iranagh yang mencatat total waktu 28 jam 28 menit 13 detik. Posisi Iran nampaknya masih aman karena dua posisi di bawah Ghader Mizbani, ditempati oleh rekan-rekannya satu tim yakni Amir Zargari dan Hossein Jahanbanian. Pada etape kedelapan, pembalap Indonesia Projo Waseso dari tim Kutai Kartanegara, mencapai finish di posisi keempat secara keseluruhan. Posisi kedua kategori pembalap nasional ditempati rekan setim Projo, Matnur, dan posisi ketiga oleh Budi Santoso dari Benteng Muda Tangerang. Namun pemimpin klasemen umum pembalap nasional (Kaus Merah Putih) masih dipegang oleh pembalap Customs Cycling Club (CCC) Endra Wijaya. Dalam klasemen keseluruhan Endra berada di posisi keempat di bawah para pembalap Iran. "Kalau saya dikatakan menjadi tumpuan tim Indonesia tapi kok tim Indonesia sendiri yang menyerang saya. Di antara tim-tim Indonesia malah tidak ada kerja sama," kata Endra. Pada etape tersebut juga dilombakan dua nomor intermediate sprint yang direbut oleh pembalap Bintang Kranggan, Nugroho Kisnanto, dan pembalap Kutai Kartanegara Rakhmadani. Namun Kaus Hijau pemimpin poin sprint masih belum lepas sejak awal lomba dari pembalap Malaysia Anuar Manan. Speedy Tour d`Indonesia diikuti enam tim asing dan 11 tim dalam negeri dengan menempuh total jarak 1793 km dari Jakarta hingga Bali. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008