Magelang (ANTARA News) - Seorang penambang pasir di kawasan lereng barat Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas tertimbun longsoran tebing sedang seorang lainnya selamat.

"Saya sudah ingatkan untuk tidak menambang di tempat itu karena rawan longsor tebingnya," kata Sumardi (42), seorang korban selamat, di Magelang, Rabu.

Longsor tebing berupa material pasir dan batu Gunung Merapi terjadi di kawasan penambangan material Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, sekitar pukul 11.00 WIB

Korban tewas bernama Mudakir (53), warga Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung, berhasil dievakuasi kawan-kawan penambang lainnya sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah jenazah korban divisum di Puskesmas Srumbung dan kemudian dimakamkan di pekuburan umum kampung halamannya.

Sumardi yang juga warga Kradenan itu sempat tertimbun longsoran pasir hingga sebatas kaki sehingga bisa membebaskan diri dari longsoran itu.

Tebing yang longsor itu tingginya sekitar 20 meter dengan kemiringan sekitar 75 derajat.

Ketika itu dua penambang manual pasir Merapi beraktivitas di tempat itu sedangkan para penambang lainnya di tempat yang relatif agak jauh.

Para penambang lain segera berdatangan ke tempat itu setelah diberitahu Sumardi, untuk mengevakuasi korban secara manual. Aparat kepolisian dan Tim SAR Pemkab Magelang dipimpin Heri Prawoto juga mendatangi tempat itu untuk membantu evakuasi korban.

"Teman-teman menambang agak jauh dari kami, saya sempat teriak-teriak minta tolong tetapi tidak terdengar, setelah bisa membebaskan diri dari timbunan pasir, lalu saya mendatangi teman-teman untuk membantu mencari Dakir (Mudakir, red)," katanya.

Kondisi jalan menuju penambangan pasir Jurang Jero yang terjal dan sulit mengakibatkan mobil milik kepolisian setempat tidak bisa sampai di lokasi tebing longsor dan hanya diparkir di dekat sebuah warung yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi.

Heri Prawoto yang juga Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang itu, mengatakan, para penambang memang seringkali nekat beraktivitas di kawasan yang rawan longsor.

"Kami sudah sering mengingatkan supaya berhati-hati, menambang di tempat yang aman, jangan nekat, bertaruh nyawa," katanya.

Pemkab setempat telah melarang penambangan di beberapa lokasi rawan karena membahayakan jiwa penambang.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008