Jakarta,  (ANTARA News) - Penghargaan nasional di bidang penegakan HAM Yap Thiam Hien Award pada tahun 2008 ini diperoleh sosok perempuan yang dikenal kerap memperjuangkan kesetaraan gender, Siti Musdah Aulia.

Menurut Ketua Badan Pendiri Yap Thiam Hien Award Todung Mulya Lubis kepada wartawan di Jakarta, Kamis, Dewan Juri Yap Thiam Hien Award memutuskan hal tersebut secara aklamasi dalam sidang yang berlangsung di Jakarta pada 29 November 2008.

Dewan Juri Yap Thiam Hien Award 2008 terdiri dari lima orang yaitu A Rahman Tolleng, Asmara Nababan, Bernadette Setiadi, Ery Seda, dan Todung Mulya Lubis.

Sedangkan acara penyerahan Yap Thiam Hien Award 2008 akan berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta pada 10 Desember bertepatan dengan peringatan Hari HAM Sedunia.

"Panitia telah mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk hadir dalam acara tersebut," kata Todung.

Ia juga mengemukakan, dewan juri memilih Siti Musdah Mulia antara lain karena merupakan tokoh perempuan yang cerdas, berani, dan gigih dalam memperjuangkan pluralisme, hak-hak perempuan dalam Islam, dan kesetaraan hak-hak konstitusional warga negara.

Yap Thiam Hien Award merupakan penghargaan bagi tokoh atau institusi yang gigih memperjuangkan HAM. Gagasan atas penghargaan ini dirintis pada tahun 1991 oleh sejumlah tokoh seperti Todung Mulya Lubis, Goenawan Mohammad, Daniel Dhakidae, dan Jacob Oetama.

Menurut Todung, Yap Thiam Hien Award terinspirasi oleh sejumlah penghargaan lainnya yang telah terkenal di dunia internasional seperti Nobel Prize dan Magsasay Award.

Ajang tahunan ini diselenggarakan sejak tahun 1992 di bawah payung Yayasan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Yapusham). Namun, sejak Yapusham bubar pada tahun 2000, kepanitiaan Yap Thiam Hien Award dibuat secara ad hoc oleh sebuah Komite Pelaksana.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008