Denpasar (ANTARA News) - Meski kunjungan wisatawan mancanegara 2008 hanya 6,3 juta orang, lebih rendah dari target Visit Indonesia Year, namun sektor ini diperkirakan menyumbangkan devisa sekitar 7,4 miliar dolar AS (Rp91 triliun lebih) tahun ini.

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, di sela kegiatan "Indonesia MICE Corporate Travel Mart 2008" di Kuta, Bali, Jumat mengatakan, perkiraan jumlah devisa tersebut diperoleh dengan mengalikan jumlah wisman dan pengeluaran rata-rata wisman per kunjungan.

"Hasil penelitian yang kita lakukan spanding money wisman per kunjungan mencapai 1.178 dolar AS," katanya.

Belanja tamu asing 2008 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 976 dolar AS.

Tahun 2007, jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata hanya 5,3 miliar dolar AS. Ada peningkatan devisa dibandingkan tahun 2007 sebesar 2,1 miliar dolar AS.

"Kita memang tidak bisa mencapai target jumlah kunjungan, namun cukup bangga dengan devisa yang kita terima dari sektor pariwisata," katanya.

Tahun 2009 mendatang, merupakan tantangan bagi sektor pariwisata dunia. Indonesia sebagai bagian dari negara di dunia tidak bisa lepas begitu saja dari krisis yang terjadi saat ini.

"Tahun 2009 kitamenghadapi tantangan besar akibat pelambatan ekonomi dunia yang mengalami krisis," katanya.

Dipastikan jumlah kunjungan wisman yang semula ditargetkan mencapai tujuh juta wisman, tampaknya juga akan mengalami revisi.

Krisis ekonomi global akan memberikan dampak yang besar terhadap dunia pariwisata. "Kita harus berjuang lebih keras untuk menghadapi krisis. Dan mengambil sejumlah langkah serta strategi untuk mengurangi dampak krisis tersebut," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008