Jakarta (ANTARA News) - Jurubicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa sejauh ini telah ada tiga negara anggota ASEAN yang menyambut positif usulan Thailand untuk menyelenggarakan pertemuan khusus tingkat Menteri Luar Negeri di Sekretariat ASEAN, Jakarta, untuk mengesahkan pemberlakukan Piagam ASEAN. "Thailand pada awal pekan ini telah menyampaikan surat yang isinya menawarkan penyelenggaraan pertemuan khusus tingkat Menlu di Sekretariat ASEAN Jakarta untuk mengesahkan pemberlakukan Piagam ASEAN dan tiga negara telah menyambut positif usulan itu," kata Faiza di Ruang Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat. Sekalipun tidak dapat mengungkapkan ketiga negara tersebut namun Faiza menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang menyambut positif usulan Thailand itu mengingat kondisi politik dalam negeri Thailand yang tidak menentu dan kebutuhan untuk segera mengesahkan pemberlakukan Piagam ASEAN sesuai kesepakatan semula yaitu pada pertengahan Desember 2008. Menurut Faiza, usulan sementara pertemuan khusus tingkat Menlu ASEAN itu akan dilakukan selama satu hari yaitu 15 Desember di Sekretariat ASEAN. "Pemberitahuan persetujuan setiap negara terhadap usulan itu akan disampaikan kepada Thailand dengan tembusan kepada setiap negara dan Sekretariat ASEAN," katanya, Menurut Faiza, walaupun belum semua negara menyampaikan persetujuannya namun dari alokasi waktu tampaknya tidak ada masalah karena pada tanggal yang sama para Menlu ASEAN memang dijadwalkan bertemu guna mengesahkan pemberlakukan Piagam ASEAN. "Memang sudah dijadwalkan, jadi kalau dari alokasi waktu tampaknya tidak masalah," katanya. Lebih lanjut Faiza mengatakan, pemerintah Indonesia dipastikan akan memfasilitasi Sekretariat ASEAN menggelar acara itu karena keterbatasan waktu yang ada. Selain mengesahkan pemberlakukan Piagam ASEAN, lanjut dia, dalam pertemuan itu para Menlu ASEAN juga dijadwalkan untuk membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pertemuan puncak ke-14 ASEAN. Sementara itu, mengenai pelaksanaan pertemuan tingkat Menteri Keuangan ASEAN+3, Faiza mengatakan bahwa belum ada kesepakatan sekalipun para Menteri Keuangan ASEAN+3 telah mencari solusi waktu pertemuan. "Para Menteri Keuangan ASEAN+3 telah bertemu di Beijing pertengahan tahun ini guna membahas mengenai upaya mengatasi krisis keuangan global dan pembahasan itu perlu ditindaklanjuti sebelum mencapai kesepakatan kawasan," katanya. Memperhatikan perkembangan politik di Thailand dan untuk memelihara momentum kerja sama ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal pekan ini mengusulkan dua hal yang bersifat mendesak. Pertama, pelaksanaan pertemuan Menlu ASEAN di Sekretariat ASEAN di Jakarta untuk mengesahkan pemberlakuan Piagam ASEAN dan kedua pertemuan Menteri Keuangan ASEAN+3 di Bali untuk membahas upaya bersama mengatasi krisis keuangan global. Sementara itu Pemerintah Thailand pada Selasa malam (2/12) mengumumkan bahwa pelaksanaan pertemuan puncak ke-14 ASEAN diundurkan hingga Maret 2009 setelah sebelumnya sempat dipindahkan ke Chiang Mai dengan alasan kota di bagian utara Thailand itu jauh lebih sejuk. Keputusan itu diambil oleh parlemen Thailand setelah Mahkamah Konstitusi melarang Wongsawat dan sejumlah politisi partai yang berkuasa untuk melakukan kegiatan politik selama lima tahun dan menunjuk mantan Wakil Perdana Menteri Charavat Charnveerakul sebagai perdana menteri sementara. Pasca pemberhentian Wongsawat, para pengunjuk rasa yang menyebut kelompok mereka Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) membubarkan diri dari aksi pengepungan bandara internasional di Bangkok yang telah mengakibatkan ribuan wisatawan asing terjebak di bandara. ASEAN beranggotakan Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam, Laos dan Myanmar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008