Solo (ANTARA) - Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melakukan kegiatan blusukan menghadiri acara sarasehan bersama keluarga disabilitas, di Aula Ndalem Daryonegaran Carikan, Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Gibran yang mencalonkan diri menjadi Balon Wali Kota Surakarta melalui PDIP dalam acara tersebut kelihatan menyatu bersama keluarga disabilitas yang hadir untuk mendengarkan aspirasi dan masukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Menurut Gibran Rakabuming Raka, kegiatan blusukan kali ini, menghadiri acara sarasehan keluarga besar disabilitas di Solo yang memberikan masukan dan banyak sekali kritikan salah satunya soal fasilitas umum untuk warga disabilitas.

Menurut Gibran, masukan tersebut antara lain soal pendidikan, misalnya sekolah inklusi yang biayanya terlalu mahal, dan belum maksimal karena hanya label saja, serta masalah fasilitas umum yang perencanaan pembangunannya belum melibatkan disabilitas.

"Soal fasilitas umum disabilitas, nanti ke depannya perencanaan dan pembangunan harus melibatkan disabilitas agar bisa dinikmati semua golongan," kata Gibran.

Gibran mengatakan warga disabilitas khusus tuna netra berharap adanya pelatihan kerja. Mereka ingin para disabilitas jangan dilihat kekurangannya, tetapi dari potensi kelebihannya. Mereka tidak minta dikasihani, tetapi mereka diberikan peluang dari potensi yang dimiliki.

Menyinggung soal Perda Kota Surakarta untuk disabilitas, kata Gibran, sudah baik, tetapi dalam perencanaan belum melibatkan warga disabilitas.

Gibran mengatakan Kota Solo sebenarnya sudah baik sekali soal pelayanan dan fasilitas untuk disabilitas, karena daerah ini, berawal dari Prof Dr. Soeharso, sehingga banyak masyarakat dari luar daerah di Indonesia yang melakukan terapi di kota ini.

"Namun, memang ada beberapa masukan yang harus ditingkatkan. Solo termasuk kota ramah disabilitas, tetapi perlu ditingkatkan lagi," katanya.

Dwi Hananto Budi (48) salah satu anggota Himpunan Tuna Netra Indonesia (HITNI) Solo mengatakan jika diberikan kesempatan ikut dalam pembangunan Kota Solo, membantu untuk diberikan ruang untuk bekerja pijat.

Para tuna netra bersama disabilitas lainnya diberikan kesempatan tempat umum atau mal disediakan ruangan bekerja, sehingga bisa mandiri tidak ketergantungan dengan orang lain.

Baca juga: Gibran blusukan ke Batik Danar Hadi Solo

Baca juga: Gibran bantah dinasti politik pada Pilkada Surakarta

Baca juga: Jokowi tegaskan pencalonan Gibran murni kompetisi bukan penunjukan

 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020