Kabul,(ANTARA News) - Dua warga sipil tewas dan enam lainnya luka-luka dalam operasi di Afghanistan selatan,. Sabtu. Operasi itu mencakup serangan udara oleh pasukan pimpinan-NATO, beberapa pejabat militer mengatakan sebagaimana dikutip AFP. Militer Inggris di provinsi Helmand di Afghanistan selatan mengatakan korban tersebut adalah warga sipil, tapi seorang jurubicara pasukan NATO di Kabul mengatakan status korban sedang diselidiki dan empat dari mereka yang terluka telah ditahan. Jika korban terbukti warga sipil, hal itu akan menambah ketegangan antara pemerintah Afghanistan dan pendukung Barat-nya, yang telah tegang setelah kematian puluhan warga sipil dalam serangkaian kesalahan serangan udara tahun ini. Dua serangan udara telah dilancarkan di distrik Naad Ali di Helmand untuk memungkinkan patroli gabungan tentara Pasukan Bantuan Keamanan Intenasional (ISAF) pimpinan-NATO dan militer Afghanistan untuk mundur setelah mendapat serangan, kata jurubicara ISAF. Komandan ISAF Jenderal David McKiernan, pada bulan Oktober mengeluarkan instruksi yang memerintahkan tentaranya untuk mundur dari tembak-menembak ketimbang memanggil bantuan serangan udara jika mereka tidak yakin tidak ada warga sipil di daerah sasaran. Militer Inggris mengatakan dua warga sipil yang tewas dalam pertempuran di Naad Ali dan enam warga sipil yang terluka telah dibawa ke rumah sakit. "Pagi ini kedua orang tewas dan enam warga sipil yang terluka itu dibawa ke fasilitas medis dekat Naad Ali dan keempat orang yang luka paling serius dipindahkan ke fasilitas medis kami di Kamp Bastion," kata Komandan Paula Rowe, jurubicara militer Inggris di Afghanistan. Distrik Naad Ali berada di provinsi Helmand, daerah penanam candu penting tempat sebagian besar tentara Inggris terlibat dalam bentrokan senjata setiap hari dengan gerilyawan Taliban. Rowe mengatakan penyelidikan terhadap kematian warga sipil Afghanistan sedang berlangsung dan infomasi lebih banyak akan dikeluarkan kemudian. "Kami senantiasa sangat sedih akibat kematian warga sipil, terlepas dari bagaimana kematian itu disebabkan," kata Rowe.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008