Tana Toraja (ANTARA News) - Karena diguyur hujan sehari penuh, sebuah badan jalan poros provinsi di desa Sikuku, kecamatan Kapala Pitu, kabupaten Tana Toraja, Sulsel, mengalami longsor pada Minggu petang. Longsor itu juga menyebabkan putusnya akses transportasi antara ibukota kabupaten, Rantepao, dengan tiga kecamatan, yakni Rinding Allo, Sesean Soloara dan Baruppu. "Orang-orang sudah tidak bisa menuju Rantepao. Pengguna jalan harus melalui jalur alternatif yang jaraknya dua kali lipat dari biasanya," ujar salah seorang warga desa Sikuku, Marten Palullu. Kendati tak memakan korban jiwa, material longsor itu menimbun ratusan petak sawah yang baru saja memasuki masa tanam. Bukan itu saja, sebuah bangunan gereja Protestan Jemaat Palili di desa Sikuku juga rubuh. Longsor itu menyebabkan tiang penyangga gereja ambrol akibat pergeseran tanah dan menyeret bagian atap sejauh 50 meter. Menurut Marten, kondisi tersebut akan menyebabkan ibadah warga setempat terganggu, terlebih peristiwa ini adalah yang keduakalinya terjadi dalam tiga bulan terakhir. Diperkirakan kerugian akibat longsor tersebut mencapai ratusan juta rupiah, termasuk kerugian akibat rusaknya makam leluhur Jemaat Palili yang terseret material lumpur. Sejumlah pihak menduga, longsor yang sering terjadi di kabupaten Tana Toraja dalam tahun-tahun terakhir disebabkan maraknya aksi penebangan hutan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008