Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Agama (Menag) M. Qurasih Shihab mengingatkan, setan dan pengikut-pengikutnya berupaya memisahkan kaum muslim dari akhlak padahal kesatuan akidah, syariah, dan akhlak merupakan letak kekuatan Islam. "Lawan-lawan Islam tidak menghalangi kita shalat, berpuasa, atau haji, tapi berupaya memisahkan kita dari akhlak," kata Quraish Shihab ketika menyampaikan khutbah shalat Idul Adha di Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta, Senin. Menurut dia, selalu ada upaya memisahkan akhlak dari politik, ekonomi, dan hubungan pria dan wanita sehingga lahir ajakan yang mengarah pada pornografi, busana dan mode yang meruntuhkan nilai-nilai budaya dan agama serta praktik berpolitik dan berbisnis yang tidak sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya. "Itu semua terjadi dan sebagian dari kita lengah," kata Quraish Shihab. Islam tidak hanya memberi tuntunan ritual, tapi juga membimbing hubungan antarmanusia, bahkan hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya, baik lingkungan nyata maupun tidak nyata. Tuntunannya bukan hanya menyangkut hal-hal besar, melainkan juga yang kecil-kecil dan boleh dianggap remeh oleh sementara orang, lalu yang "remeh" itu pun dikaitkan dengan Allah SWT. Ia menyebutkan, semua persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dapat ditemukan tuntunannya secara eksplisit atau implisit dalam Alquran dan Sunnah. Qurasih juga mengatakan, di samping memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi tanpa kerja sama, manusia juga memiliki ego yang selalu menuntut semua kebutuhannya terpenuhi sehingga menimbulkan perselisihan dan permusuhan. Setiap orang harus mengorbankan sedikit atau banyak tuntutan egonya demi pihak lain bahkan untuk kepentingannya sendiri sehingga semua meraih ketentraman. "Pengorbanan inilah benih dari lahirnya akhlak mulia, tanpa pengorbanan atau tanpa akhlak mulia, masyarakat bangsa tidak dapat tegak," kata Quraish Shihab. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008