Jakarta (ANTARA News) - Ekspor sepeda motor lebih sulit dari pada mobil mengingat hampir semua negara tujuan mampu memproduksi kendaraan roda dua tersebut.
"Di negara tujuan semua punya industri sepeda motor, jadi tidak banyak tujuan ekspornya. Kalau mobil negara tujuannya lebih banyak, volumenya banyak jadi nilainya jauh lebih besar," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan tidak dapat memperkirakan berapa besar ekspor sepeda motor untuk tahun 2009 nanti. Namun yang jelas semua peluang pasar akan diambil oleh produsen tanah air.
Menurut dia, jika diluar dari permintaan ekspor ternyata permintaan sepeda motor meningkat maka produsen akan memenuhinya terlebih dahulu, baru memenuhi kebutuhan ekspor.
Selama ini, dia mengatakan, pasar ekspor sepeda motor hanya ke negara-negara yang tidak memiliki sepeda motor yang telah diproduksi Indonesia.
"Tapi masalahnya hampir merata semua negara mempunyai motor sendiri," ujar dia.
Saat ini Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang memproduksi sepeda motor dengan jumlah enam juta unit. Sedangkan negara yang paling banyak memproduksi adalah Cina yang mencapai 16 juta unit, disusul India yang mencapai delapan juta unit.
Ekspor sepeda motor tahun 2008 mencapai 60.000 unit, ujar dia. Harapannya dengan suku bunga bank turun maka sektor riil tetap bergerak, begitu pula dengan pasar sepeda motor yang dipastikan ikut bergerak.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008