Denpasar, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda, menegaskan negara-negara berkembang di seluruh dunia harus bersatu dalam merumuskan ulang kebijakan masing-masing negara dalam hal energi, pangan, dan perubahan iklim.

Hal itu diutarakan Wirajuda saat membuka secara resmi Dialog Tingkat Tinggi Krisis Pangan-Energi dan Perubahan Iklim: Membentuk Kembali Agenda Pembangunan, di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Selasa.

Hadir dalam konferensi itu 24 perutusan negara-negara Asia Pasifik, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal PBB/Sekretaris Eksekutif ESCAP, Dr Noeleen Heyser, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Aburizal Bakrie, Menteri Pertanian, Anton Apriantono, dan Duta Besar Indonesia di Bangkok, Muhammad Hatta.

Sejak beberapa tahun terakhir, katanya, dunia mengakui bahwa pusat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini dan ke depan berada di lingkaran Asia-Pasifik.
    "Dalam krisis ekonomi global saat ini, kawasan ini tampak seperti menjadi bagian dari masalah. Namun sebetulnya, kita semua memainkan peranan penting dan beberapa negara di kawasan ini, terbukti tangguh fundamental ekonominya dalam menghadapi krisis, sehingga kita bisa memainkan peran penting," katanya.
    Pemerintah Indonesia, katanya, sangat mendukung upaya perumusan kembali kebijakan bidang energi-pangan dan perubahan iklim dunia, terutama sejak Pertemuan Tingkat Tinggi Doha, sebagai momen penting dalam menjalankan berbagai agenda pembangunan Millenium Development Goals.(*) 
    

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008