Jakarta,  (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu sore melemah, namun posisinya masih dibawah level Rp11.000 per dolar AS, setelah pada pagi hari sempat menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp10.905/10.965 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.870/11.000 per dolar AS atau turun 35 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku pasar kembali memburu dolar AS, setelah beberapa hari lalu melemah, karena mereka membutuhkan dolar AS menyambut datangnya pergantian tahun.

Akibatnya rupiah yang semula membaik kembali tertekan meski posisinya masih dibawah angka Rp11.000 per dolar AS, ucapnya.

Rupiah, menurut dia, kemungkinan akan kembali menguat, karena pelaku asing yang ingin menempatkan dananya di pasar domestik khawatir dengan pelemahan rupiah yang cukup besar.

Karena itu, Bank Indonesia (BI) terus berusaha untuk menjaga posisi rupiah dibawah level Rp11.000 per dolar AS dan menjauhi angka Rp12.000 per dolar AS untuk menarik investasi asing.

"Posisinya rupiah di bawah angka Rp11.000 per dolar AS sebenarnya mendorong minat investasi asing yang semula melemah kembali tumbuh," katanya.

Investasi asing di pasar domestik, menurut dia melemah, akibat krisis keuangan global yang menekan rupiah terpuruk hingga di atas Rp12.000 per dolar AS yang menimbulkan kekhawatiran mahalnya biaya impor barang.

Untuk menjaga kerugian lebih lanjut, mereka membeli dolar AS yang dibawa ke negara untuk ditempatkan di sana, apalagi investasi di negaranya agak berkurang, ucapnya.

Menurut dia peluang rupiah untuk kembali menguat masih besar, karena dana talangan yang akan dikucurkan pemerintah AS di pasar global memberikan harapan bahwa AS sangat berkonsentrasi dengan krisis yang terjadi saat ini.

"Kami memperkirakan rupiah akan kembali menguat apabila tekanan pasar global mulai membaik dengan dimanfaatkannya dana talangan tersebut," ucapnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008