Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pasokan elpiji baik 3 maupun 12 kg yang dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kelangkaan, sudah kembali normal. Dirut Pertamina Ari Soemarno di Jakarta, Rabu mengatakan, kelangkaan terjadi karena ada gangguan pasokan elpiji dari Kilang Balongan, Jabar dan Kilang Cilacap, Jateng. "Kilang Balongan masih dalam perawatan rutin dan baru 17 Desember 2008 mulai berproduksi lagi. Sedang, Cilacap memang terganggu dalam hari ini di unit elpijinya," katanya. Di tambah lagi, lanjutnya, adanya gangguan cuaca yang membuat pasokan elpiji melalui laut menjadi tersendat. "Namun, kini sudah normal kembali," katanya. Ari juga menambahkan, dengan adanya program konversi elpiji 3 kg, permintaan elpiji juga semakin meningkat. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal mengatakan, permintaan elpiji meningkat cukup tajam menjelang hari raya Idul Adha. "Konsumsi elpiji naik jadi 3.600 ton satu hari menjelang Idul Adha, dari kondisi normal 2.400-2.700 ton per hari," ujarnya. Dengan adanya gangguan kilang dan distribusi, maka pasokan elpiji menjadi terganggu. Sebenarnya, lanjutnya, Pertamina sudah melakukan antisipasi, namun karena lonjakan permintaan yang cukup tinggi dan adanya gangguan membuat BUMN itu kewalahan. Ke depan, Pertamina berjanji akan semakin meningkatkan antisipasi kenaikan konsumsi elpiji menjelang hari besar keagamaan. Faisal juga menambahkan, saat ini, pihaknya sudah dapat tambahan pasokan 20.000 ton dari Lapangan Belanak, Natuna dan 60.000 ton lainnya yang siap diangkut. "Namun, memang pemulihannya membutuhkan waktu, karena mata rantai angkutnya lebih panjang dari pada BBM," katanya. Ke depan, lanjutnya, Pertamina juga akan menambah satu tangki penyimpanan terapung di Luat Jawa, sehingga kalau ada gangguan bisa segera diatasi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008