Pekanbaru (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau menyesalkan terjadinya bentrokan berdarah antar warga di dua desa di Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Mahdini, kepada ANTARA News di Pekabaru, Rabu, mengatakan agar pihak yang bertikai dapat menahan diri agar bentrokan antar warga tidak terjadi kembali. "Saya meminta agar semua pihak yang bertikai untuk menahan diri, tidak mengikuti emosi karena kalau itu dilanjutkan hanya akan membawa kerugian untuk kita semua," kata Mahdini ketika dihubungi ANTARA News. Menurut Mahdini, bentrokan tersebut dapat merusak hubungan persaudaraan dan silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik di Riau. Ia mengatakan sudah banyak contoh pertikaian yang akhirnya hanya mengakibatkan kehancuran dan kerugian di kedua pihak yang bertikai. "Tidak ada kalah dan tidak ada menang. Yang ada hanya kehancuran dan kerugian," ujarnya. Mahdini juga mengimbau agar tokoh masyarakat, ulama, pemerintah dan kepolisian segera mengantisipasi dengan cara melakukan mediasi agar pertikaian tidak meluas. Ia juga berpesan agar warga tidak terpancing provokasi dari pihak tidak bertanggung jawab yang menginginkan perpecahan. "Kerukunan di Riau harus dipertahankan," tegasnya. Dua orang dikabarkan tewas akibat bentrokan berdarah antar warga di dua desa di Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Rabu siang. Bentrokan terjadi antara warga Desa Seberang dan Sungai Buluh. Menurut informasi, diduga bentrokan dipicu saling ejek yang berujung pada bentrokan antar dua kelompok etnis di desa tersebut. Suasana di dua desa dikabarkan hingga kini masih mencekam. Kepolisian Resor Indragiri Hilir sudah menurunkan sekitar 60 petugas untuk mengamankan keadaan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008