New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir menguat pada Rabu waktu setempat, dalam perdagangan yang "berombak kecil" karena para investors mempertimbangkan perkembangan rencana bailout 15 miliar dolar AS untuk industri otomotif bermasalah AS yang sedang diperdebatkan di Kongres. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 70,09 poin (0,81 persen) menjadi berakhir pada 8.761,42 setelah mencapai posisi tertinggi perdagangan harian 8.879,22. Indeks komposit Nasdaq meningkat 18,14 poin (1,17 persen) menjadi 1.565,48 dan indeks Standard & Poor's 500 bertambah 10,57 poin (1,19 persen) menjadi 899,24. Para pemimpin kongres dari Partai Demokrat mengatakan mereka telah mencapai sebuah kesepatan dasar dengan Gedung Putih tentang rencana penyelamatan otomotif dan siap untuk dilakukan pemungutan suara pada Rabu, namun banyak pengikut Presiden AS George W. Bush dari Partai Republik di Kongres yang ragu untuk mendukung bailout tersebut. Oposisi dilaporkan berlari dengan kuat di Senat dimana Partai Demokrat memiliki suara hampir mayoritas. Kepala Staf Gedung Putih Josh Bolten di Kongres menjual keraguan kepada para Senator Republik atas rencana tersebut, sementara Bush juga me-lobby para anggota DPR, kata wakil Bolten, Rabu. Saham-saham AS, Rabu, dibuka dengan optimisme namun beralih melesu pada sore di tengah kekhawatiran pemerintah tidak mencapai kesepakatan dalam penyelamatan industri otomotif sesuai harapan sebelumnya, kata para analis. "Rencana bailout diperkirakan lolos di Kongres, namun oposisi Republik di Senat mungkin menunda hingga akhir pekan," kata kepala analis pasar Wachovia Securities, Al Goldman. Para pakar mengkhawatirkan kebangkrutan dari setiap Tiga Besar perusahaan otomotif -- General Motors, Ford Motor dan Chrysler -- dapat memicu PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran dan mengirimkan Amerika Serikat ke dalam resesi lebih lanjut, kata Colleen King dari Schaeffer's Investment Research. Dalam pencapaian paling jauh intervensi di industri AS pada tahun ini, perundang-undangan mobil menyerukan pinjaman darurat pemerintah untuk perusahaan-perusahaan mobil yang dalam hari-hari ini menjadi diawasi oleh sebuah "kaisar mobil" yang ditunjuk Bush. Aksi buru saham murah (bargain hunting) juga memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga saham Rabu, menyusul jatuhnya harga saham sehari sebelumnya. Saham General Motors membalikkan kenaikan awal perdagangan menjadi berakhir turun 2,13 persen menjadi 4,60 dolar AS. Sebuah lompatan harga minyak juga membantu mengangkat saham-saham yang terkait dengan energi. Di antara saham-saham blue chips, Chevron Corp naik 2,88 persen menjadi 78,44 dolar. Sementara obligasi menyusut setelah "rally" luar biasa mendorong imbal hasil (yield) ke posisi terendah dalam sejarah. Yield obligasi negara AS bertenor 10-tahun naik menjadi 2,684 persen dari 2,669 persen pada Selasa dan obligasi negara AS bertenor 30-tahun meningkat menjadi 3,095 persen dari 3,075 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dengan arah berlawanan, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008