Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menjamin dalam waktu dua atau tiga hari kelangkaan gas LPG, akibat terjadinya masalah di kedua kilang yakni Balongan dan Cilacap, sudah tidak terjadi lagi dan akan kembali dalam keadaan normal. "Intinya adalah kalau salah satu ini sudah baik. Cilacap dan Indramayu (Balongan) baik, maka cadangan kita cukup. Apalagi kalau kedua-duanya segera baik, dalam dua hari ini Indramayu baik," kata wapres Jusuf kalla di Jakarta, Jumat ketika ditanyakan soal kelangkaan gas LPG beberap hari ini. Menurut Wapres, terjadinya kelangkaan gas LPG salah satunya akibat masalah teknis di tempat pengisian di CVilacap dan Indramayu (Balongan). Selain itu juga adanya percepatan penerimaan masyarakat atas program konversi minyak tanah ke gas LPG. "Tentu kita merasa bersyukur bahwa upaya pemerintah untuk mengkonversi minyak tanah ke elpiji itu sangat disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah juga berusaha," kata Wapres. Wapres mengakui bahwa percepatan tersebut baik, sambil terus membangun infrastuktur, seperti tempat timbun, dan juga menyediakan trailer-trailer sampai dengan pengecer. "Sebenarnya semua berjalan lancar. Namun karena danya kerusakan teknis di Cilacap dan Indramayu secara bersamaan maka menimbulkan kelangkaan," katanya. Menurut Wapres jika terjadi kekurangan persediaan maka yang terjadi biasanya orang yang tidak kurangpun ikut membeli supaya jangan tidak kekurangan. Karena itu wapres telah memerintahkan PT Pertamina agar menyiapkan stok gas LPG yang cukup. "Nah ini sudah siap, tinggal percepatan pengisian. Mereka (Pertamina) kerja 24 jam. Pak Ari Soemarno (Dirut PT Pertamina) sudah menjanjikan sama saya akan menormalkan dua hari ini. Jadi kira-kira Senin atau selasa normal," kata Wapres. Wapres membantah adanya anggapan kelangkaan tersebut dan unsur kesengajaan. Menurut wapres yang terjadi benar-benar karena keterlambatan dalam pengisiannya saja. Wapres menjelaskan saat ini di indonesai baru ada 50 tempat pengisian gas LPG padahal yang diperlukan idealnya ada 200 tempat pengisian. Sementara saat ini program konversi minyak tanah ke gas LPG baru berjalan 50 persen. Selain itu, wapres juga meragukan jika gas LPG isi tiga Kg banyak diborong oleh kalanan menengah atas. Menurut wapres hal itu akan sulit terjadi. "Saya tidak yakin, kenapa?. Karena mereka pasti malu nenteng-nenteng gas tiga kilogram masuk rumah gedongan. Industri juga pasti nggak ada. Setengah jam sudah habis," kata Wapres.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008