Jakarta (ANTARA News) - Anggota panitia angket DPR mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Ganjar Pranowo, setuju panitia memanggil Pertamina sehubungan pembentukan "Integrated Supply Chain" (ISC) yang berfungsi melakukan pengadaan minyak mentah dan BBM. "Siapapun yang memberi masukan akan direspon baik," kata Ganjar dari Fraksi PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu, saat ditanya adanya usul panitia angket memanggil Pertamina terkait pembentukan ISC. Sebelumnya diberitakan, pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, menyarankan Panitia Angket DPR memanggil Pertamina terkait pembentukan ISC yang berfungsi melakukan pangadaan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM), termasuk impor. Hal ini dilakukan, untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan yang terjadi terkait hal yang sedang dibahas panita angket, termasuk mengungkap ada tidaknya permainan dalam pengadaan BBM. Ganjar mengatakan, jika ada usulan menarik maka akan dibahas dalam rapat intern panitia angket. Ganjar mengatakan, jika ISC dianggap cukup berperan dalam masalah BBM maka Pertamina bisa dipanggil, dan selanjutnya dilakukan investigasi. Dengan pemanggilan tersebut diharapkan dapat memperkuat asumsi-asumsi atau hipotesis mengenai masalah BBM yang sedang ditangani panitia angket. Ganjar mengatakan selama ini Panitia Angket BBM DPR tidak menemukan metode yang efektif. "Semua dipanggil seperti rapat kerja. Sehingga bertele-tele," katanya. Ia pernah mengajukan metode yang efektif namun ditolak. "Saya beberapa kali memberikan metode, tapi tidak diterima," katanya. Oleh sebab itu, jika ada masukan terutama peran ISC maka hal ini cukup menarik. "Ini bagus ternyata ada masukan dari pengamat," katanya. Ia mengatakan, siapapun yang benar-benar terkait masalah yang dibahas oleh panita angket bisa dipanggil. Pada 9 Oktober 2008 Pertamina resmi membentuk ISC yang berfungsi melakukan pengadaan minyak mentah dan BBM termasuk impor. Unit kerja dalam membantu pengadaan BBM sebelumnya berada di bawah kewenangan Direktorat Pengolahan dan Direktorat Pemasaran dan Niaga Pertamina. Namun sebelumnya Dirut Pertamina Arie Soemarno mengatakan, ISC akan membuat pengadaan minyak mentah dan BBM menjadi efisien dan transparan, karena ISC akan menggabungkan fungsi pengadaan minyak dan BBM yang sebelumnya terpisah di bawah kewenangan Direktorat Pengolahan dan Direktorat Pemasaran dan Niaga Pertamina.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008