Batam (ANTARA News) - Mega Wisata Ocarina (MWO) di Batam dijadwalkan dibuka untuk umum muilai 28 Desember dan di dalamnya terdapat "Sky Runners" untuk penggemar olahraga ekstrem. "Kami yang pertama di dalam negeri. Di tempat-tempat wisata lain termasuk yang ada di Jakarta, belum ada alat untuk olahraga ekstrem ini," kata Cahya, pemilik MWO, ketika memperkenalkan proyek barunya itu kepada wartawan di Batam, Minggu. Alat "Sky Runners", terbuat dari alumunium dengan bentuk lengkung dari telapak kaki hingga dengkul, dilengkapi pegas dan kaki beralaskan karet. "Sky Runners" sedang ngetren di Eropa, Kanada dan Afrika Selatan, tetapi meski masih baru diperkenalkan, anak-anak muda Batam yang berbadan kuat dan lentur karena terlatih sebagai penari patah-patah (break dance) sudah mulai banyak yang menggemarinya. Berdiri dengan sepasang alat bantu "Sky Runners", pemain dapat berjalan cepat dengan melompat-lompat macam burung unta, bahkan bagi yang sudah mahir dapat berlari, bahkan bersalto. MWO yang dibangun pengembang Grup Arsikon (juga milik Cahya), berada di lahan seluas 40 ha dan pada tahap pertama baru 25 ha yang digunakan untuk tempat rekreasi keluarga, remaja, dan pelajar. Berada di tepian Teluk Tering, dan kompleks perumahan mewah Costarina, kelak terdapat 30 jenis wisata di MWO yang disiapkan sebagai destinasi baru dan menjadi nilai tambah bagi Tahun Kunjungan Batam 2010. Pada tahap awal, baru 11 jenis yang dioperasikan, di antaranya "Kampoeng Indonesia" (pusat jajanan), Kampoeng Seni (pasar produk kerajinan dan karya seni), Festival Pantai, dan Kincir Raksasa yang bergaris tengah 30 meter, kata Direktur MWO Dewi Koriati. Biaya masuk per orang yang bukan anggota Rp5.000, pelajar SD-SMA melalui sekolah dapat membeli kartu anggota Rp100 ribu yang berlaku satu tahun dengan fasilitas bebas masuk tanpa batas, sedang bagi keluarga tersedia kartu VIP dengan tarif Rp1 juta/tahun. Bagi yang ber-KTP seumur hidup, tarif masuk dikurangi 20 persen, kata Dewi. Tarif masuk di luar biaya untuk menikmati aneka jajanan dan fasilitas permainan dan hiburan yang berbayar. "Kalau hanya untuk `ngangin`, Rp5.000 relatif murah," kata Cahya yang untuk MWO tahjap pertama merekrut 300 karyawan sedang total tenaga listrik yang dipakainya kelak enam mega Watt atau setara dengan kebutuhan listrik rumah tangga di dua kecamatan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008