Mojokerto (ANTARA News) - Turunnya harga solar dan bensin yang berlaku sejak Senin (15/12), ditanggapi "dingin" oleh sejumlah pembeli di Kabupaten Mojokerto, Jatim. Hal ini sangat berbeda dengan penurunan harga bensin pada 1 Desember lalu. "Saat ini pembeli yang datang ke Setasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kami tidak begitu banyak. Sehingga antrean panjang tidak terjadi," kata Suradji, salah seorang pegawai SPBU di Jalan Jayanegara Mojokerto saat dikonfirmasi, Senin (15/12). Adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan bensin kali ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum. "Berbeda dengan penurunan harga BBM pada awal Desember lalu yang sudah diumumkan lewat media beberapa hari sebelumnya," katanya. Ia mengemukakan, hingga saat ini pasokan BBM di tempatnya masih ada. "Karena sejak pagi tidak ada antrean yang panjang, maka SPBU kami masih mampu untuk melayani penjualan BBM hingga dua hari ke depan," katanya menambahkan. Hal senada juga diungkapkan oleh Wagimin, karyawan SPBU di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto yang mengaku, tidak ada antrean panjang di tempatnya bekerja. "Biasa saja, tak lagi seperti dulu ada antrean panjang. Selain itu, ketersediaan di SPBU kami juga masih cukup hingga tiga hari ke depan," katanya menjelaskan. Sementara itu, Andi Wahyudi, salah seorang pembeli bensin di SPBU Dlanggu mengaku, tidak mengetahui kalau ada penurunan harga BBM jenis bensin dan solar. "Saya sendiri tahu kalau harga BBM turun, ya dari petugas SPBU sendiri. Menurut saya, tindakan pemerintah untuk menurunkan harga ini sudah tepat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008