Makassar (ANTARA News) - Dinas Pehubungan (Dishub) Sulawesi Selatan menjamin akan menurunkan rata-rata 8-10 persen tarif transportasi darat di Sulsel dalam waktu dekat. Penurunan tarif itu merupakan langkah penyesuaian dengan telah diturunkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar oleh pemerintah, kata Kepala Sub Dinas Perhubungan Darat Dishub Sulsel, Ruslan Bora di Makassar, Selasa. Untuk itu, kata Ruslan, pihak Dishub, Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulsel akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas penyesuaian tarif Angkutan Darat Provinsi (AKDP). Rencananya, rapat yang akan berlangsung Rabu (17/12) besok, sekaligus membahas penurunan tarif angkutan kota (angkot) dalam Kota Makassar yang saat ini masih berkisar Rp.2.000 hingga Rp.3.000 per satu trayek. Kendati begitu, sejumlah supir angkot di Makassar yang ditemui mengatakan agak keberatan dengan rencana penurunan tarif itu. Pemantauan ANTARA News di Terminal Mallengkeri dan Terminal Daya, pemilik kendaraan belum menurunkan biaya sewa kendaraannya dan tidak berniat melakukan itu hingga keputusan resmi pemerintah provinsi dikeluarkan. Mereka beralasan harga onderdil kendaraan sampai saat ini tetap mahal, kendati harga bahan bakar telah diturunkan. Sementara itu, turunnya harga premium dan solar disambut baik oleh warga Makassar. Namun penurunan harga BBM ini tidak serta merta membuat biaya sewa angkutan umum ikut turun. Warga berharap pemerintah dan perusahaan angkutan menurunkan sewa angkot yang dinali agak memberatkan, terutama bagi pengguna angkot dari golongan pelajar dan mahasiswa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008