Magelang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sampai saat ini dampak krisis keuangan dunia terhadap perekonomian nasional masih bisa dikendalikan.

Meski begitu, Presiden meminta semua komponen bangsa lebih bersatu, lebih kompak dan bekerja lebih keras untuk mengelola perekonomian secara sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya.

Presiden Yudhoyono mengemukakan halitu dalam sambutannya pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Pelantikan Perwira TNI-Polri 2008 di Stadion Sapta  Marga Akmil Magelang, Jateng, Rabu.

"Sejauh ini Alhamdulillah kita masih dapat mengendalikan situasi di dalam negeri. Namun perlu saya ingatkan badai keuangan global berikut resesi perekonomian dunia belum usai, dan karenanya kita mesti mengelola ekonomi secara sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya," kata Presiden.

Untuk mempercepat upaya mengatasi dampak krisis keuangan terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat, lanjut Presiden, penting upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar tidak terpukul dan mundur kembali.

"Langkah yang dilakukan adalah mencegah dan mengatasi gelombang pengangguran, menjaga pergerakan sektor riil serta melindungi dan membantu masyarakat penghasilan rendah," katanya.

Presiden juga meminta rakyat benar-benar memahami situasi dalam negeri ini, yang terjadi akibat kondisi dunia yang sedang mengalami krisis.

Hal penting lain yang perlu dilakukan, lanjutnya, adalah menjaga stabilitas dan keamanan nasional, yang menyangkut stabilitas politik, stabilitas sosial keamanan serta ketertiban masyarakat.

"Stabilitas keamanan nasional ini merupakan prasyarat untuk menjaga kondisi ekonomi nasional dalam situasi dunia yang bergejolak. Jajaran TNI Polri punya peran penting dalam memelihara kemanan dalam negeri," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden melantik dan mengambil sumpah 928 perwira remaja, 320 Taruna Akmil, 179 Kadet AAL, 151 Karbol AAU dan 278 Taruna Akpol yang terdiri dari 241 Taruna dan 37 Taruni.

Presiden sebagai Inspektur Upacara juga melakukan penyematan tanda pangkat kepada Sermatutar Taufik Ariyanto (Akmil), Sermatukad Mahmud Ridho Ardi (AAL), Sermatukar Ade Chrisanda (AAU), dan Brigtutar Dimas Ferry Anuraga.

Saat penyematan di udara melintas empat pesawat tempur F-5 TNI AU dan empat pesawat tempur F-16 TNI AU yang membentuk formasi intan. (*)

Copyright © ANTARA 2008