Jakarta  (ANTARA News) - Apa yang terjadi jika "Presiden guyonan", Butet Kartaredjasa, memberikan hadiah kepada Susilo Bambang Yudhoyono berupa sebuah buku berjudul "Presiden Guyonan". "Presiden SBY ternyata sangat demokratis, bersedia menerima saya yang selama ini dikenal suka mengeritik dan membuat parodi tentang diri Presiden," kata Butet Kartaredjasa kepada ANTARA, Rabu siang, seusai menghadiahkan buku karyanya kepada Presiden Yudhoyono. Butet menghadiahkan buku yang berisi rangkaian tulisan pada rubik khusus "Celethuk" pada harian Suara Merdeka (Semarang) dalam kesempatan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di Wisma Agung, Yogjakarta. Menurutnya, penerimaan Presiden Yudhoyono yang ramah terhadap dirinya membuktikan bahwa Presiden Yudhoyono adalah seorang demokrat sejati. Selain menyerahkan buku, Butet yang hadir bersama adiknya, musisi Djaduk Ferianto juga menyerahkan rekaman (VCD) kompilasi pertunjukkan musik KUA Etnika di berbagai daerah dan luar negeri. Dalam pertemuan informal yang difasilitasi Jurubicara Presiden, Andi Malarangeng, Presiden Yudhoyono dan Butet serta Djaduk melakukan dialog akrab memperbincangkan masalah seni, khususnya pertunjukan kesenian yang pernah disaksikan oleh Presiden Yudhoyono. "Pokoknya kami `ketawa-ketiwi` dan saya jadi tahu bahwa beliau seorang demokrat sejati," tutur Butet, yang merasa senang dapat mengikuti pertemuan yang hangat dan akrab. "Presiden bisa menerima saya dengan ramah, meskipun selama ini saya sering mengeritiknya," kata Butet. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008