Jakarta, 18/12 (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) meminta maaf karena masih terjadi kelangkaan ELPIJI di sejumlah tempat dan akan terus bekerja keras mengoptimalkan seluruh infrastrukturnya guna menjamin keamanan pasokan bagi masyarakat di Indonesia.

     Untuk pasokan sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, dibutuhkan 140.000 MT LPG yang akan dipenuhi dari Belanak, Natuna sebanyak 31.000 MT, Petrochina - Jabung dan Tg. Uban sebanyak 60.000 MT dan Impor sebesar 95.000 MT (on site 20.000 MT)
   
     Langkah yang sudah mulai dilakukan Pertamina adalah sebagai berikut:
   
     Mulai 12 Desember 2008 untuk beberapa daerah di Jawa yang belum dinyatakan dry minyak tanah, dilakukan operasi pasar minyak tanah dengan volume tambahan minyak tanah sebesar 3.000 Kl/hari.

     Untuk memulihkan kondisi stok Jawa Tengah, Kilang Cilacap telah diinjeksi sebesar 1.500 MT.

     Penambahan 1 unit kapal semi refrigerated, sehingga saat ini total angkutan laut yang dioperasikan adalah 5 unit kapal LPG Pressurized, 4 unit kapal LPG Semi Refrigerated, dan 1 unit VLGC.

     Peningkatan pumping rate Terminal Eretan dari 100 MT/jam menjadi 230 MT/jam.

     Hanung Budya, Deputi Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa permintaan ELPIJI semenjak Program Konversi dimulai semakin hari semakin meningkat. "Permintaan ELPIJI rata-rata naik lebih dari 6.700 ton tiap bulannya," ungkapnya. Angka permintaan ELPIJI Non PSO berselisih 11.393 dari permintaan ELPIJI PSO. Pertamina memprediksi permintaan ELPIJI di tahun 2009 akan mengalami kenaikan.

     Untuk memastikan pasokan ELPIJI aman, Pertamina tengah membangun tujuh depot LPG baru dan ekspansi satu depot LPG di Bali. "Masing-masing memiliki kapasitas 10.000 ton dan dilengkapi dengan filling machine," Hanung Budya menjelaskan. "Kami juga terus menambah fasilitas pengisian ELPIJI di Jawa dan Luar Jawa untuk mempercepat proses pemasarannya," sambungnya sambil menambahkan adanya kendala dalam perizinan yang menyebabkan kelambatan dalam penambahan infrastruktur.

     Pertamina melandaskan jaminan ELPIJI aman mengingat bahwa Stock Bulk LPG cukup banyak (Kilang, Belanak, Jabung & Import), selalu ada kapal tanker LPG (VLGC) dengan kargo di laut Jawa dan SPBE (Filling Station) baru mulai beroperasi
   
     Konversi 2009
     Hanung Budya juga menjelaskan mengenai rencana Program Konversin 2009 yang akan mencakup 23.044.211 paket dengan estimasi Biaya Total Paket Perdana 2009 sejumlah Rp 7.853.456.904.823. "Di tahun 2008, pencapaian konversi adalah 13.757.710 dari target sebesar 20 juta," terangnya. Hanung menambahkan bahwa kendala terbesar dalam program Konversi 2008 adalah infrastrukturnya. "Itu sebabnya kami mempersiapkan lebih baik untuk mencapai target 2009," tegasnya.

     Status pasokan ELPIJI hari ini
     Total stok mencapai 116.581 MT dan cukup untuk lima belas hari. Untuk mengamankan pasokan di Jawa Barat, Pertamina akan mengalihkan pasokan ke Eretan karena tanker lebih besar dengan bobot 10.000 MT dapat masuk ke Eretan sehingga waktu transportasi menjadi lebih cepat, yakni dua jam. Di Tanjung Priok, waktu tempuh memerlukan sekitar 10 Jam. Pertamina juga meneruskan pantauan SPBE untuk beroperasi 24 jam penuh.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Anang Rizkani Noor, Vice President Komunikasi PT Pertamina (Persero), Email: Anang.Noor@pertamina.com

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008