Surabaya (ANTARA News) - Seorang anggota TNI AL yang berdinas di Pusat Pendidikan (Pusdik) Dasar Militer (Sarmil) Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal), Sertu Yulianto tewas bunuh diri di Sidoarjo, Kamis pagi.

Prajurit berpangkat sersan itu mati di kamar mandinya dalam kondisi sangkur militer menancap di bagian perut. Kuat dugaan prajurit dengan dua anak itu melakukan bunuh diri.

Kabagpen Kobangdikal, Mayor Laut (KH) Utomo ketika dikonfirmasi menjelaskan, Polisi Militer TNI AL (Pomal) kini masih menyelidiki semua hal terkait dengan kasus yang mengagetkan keluarga korban maupun TNI AL itu.

"Selama ini Sertu Yulianto dikenal baik di lingkungan tempatnya bekerja yang bermarkas di Juanda. Kami belum tahu apa motif dari dugaan bunuh diri itu," katanya.

Kadispen Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Letkol Laut (KH) Dr Toni Syaiful mengemukakan bahwa sesuai hasil penyelidikan Pomal, memang tidak ditemukan adanya sidik jari orang lain dalam sangkur yang menancap di perut korban.

"Cuma motifnya belum diketahui. Bunuh diri ini kan masalah yang rumit karena korban meninggal dunia. Pomal masih menggali informasi dari banyak pihak. Namun isteri korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam keadaan tertekan," katanya.

Peristiwa bunuh diri itu terjadi setelah korban menyuruh isterinya membeli obat sakit kepala. Saat isterinya kembali, ternyata Yulianto sudah ditemukan tewas di kamar mandi.

"Yulianto langsung mati karena tusukan sangkurnya menancap mengenai livernya. Sangkur itu menancap sedalam 20 Cm dan lebar 7 Cm. Tanda-tanda pembunuhan oleh orang lain tidak ditemukan karena pagi itu tidak ada orang lain yang masuk ke rumahnya," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008