Jakarta (ANTARA News) - Tiga jet tempur Sukhoi dari Rusia segera memperkuat TNI Angkatan Udara (AU), setelah penyerahan pesawat itu beberapa kali tertunda. Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan) Departemen Pertahanan (Dephan), Marsekal Muda TNI Eris Herriyanto kepada ANTARA di Jakarta, Jumat, mengatakan tiga pesawat Sukhoi itu akan tiba secara bertahap, yakni dua pada Desember 2008 dan satu unit pada Januari 2009. "Ketiganya merupakan jenis Su-30MK2, karena memang jenis itu yang kini dibutuhkan TNI AU," katanya. Eris baru saja pulang dari Rusia untuk menyaksikan penggelindingan keluar dari hangar perakitan (roll out) dua Sukhoi yang akan segera dikirim ke Indonesia pada Desember 2008. Dikatakannya, pengadaan tiga pesawat Sukhoi akan segera ditindaklanjuti dengan pengadaan persenjataan yang dibutuhkan TNI AU. "Dengan kedatangan ketiga pesawat, maka tingkat kesiapan operasional TNI AU, khususnya Skadron Sukhoi, dapat segera ditingkatkan," ujar Eris. Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur tersebut kepada Indonesia senilai sekitar 300 juta dolar AS (Rp2,85 triliun). Enam pesawat Sukhoi itu terdiri atas tiga Sukhoi Su-30MK2 dan tiga Su-27SKM, yang akan melengkapi empat pesawat Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU sejak September 2003. Penandatanganan nota kesepahaman pengadaan enam Sukhoi itu dilaksanakan pada 21 Agustus 2007. Pesawat tempur Sukhoi tersebut menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008