Jakarta,  (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan bila pemilu 2009 berjalan dengan baik maka investasi di Indonesia akan menguat. 

"Karena kalau tahun 2004 kita ingat, begitu pemilu dianggap berjalan dengan baik, apalagi hasilnya sudah pasti, itu kemudian, dana masuk ke dalam negeri itu banyak, seingat saya, mulai dari semester II tahun lalu atau kuartal III dan kuartal IV itu mulai masuk. moga-moga saja itu masuk lagi," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan dampak krisis ekonomik tidak bisa dihindari, namun dia berharap perekonomian tidak terlalu anjlok. Menurut dia, ekspor tahun depan turun karena perlambatan perekonomian dunia.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus berusaha mengendalikan inflasi sehingga bisa menjadi bantalan konsumsi dan daya beli riil diharapkan tidak turun.

Di sisi lain, menurut dia, berbagai kebijakan pemerintah seperti bantuan langsung ke masyarakat diharapkan dapat mempertahankan tingkat daya beli riil masyarakat.

Ia mengatakan, krisis ekonomi saat ini tidak bisa dihindari, namun demikian pihaknya dan pemerintah berusaha agar dampak krisis tetap terkendali.

Sedangkan terkait cadangan devisa, ia mengatakan pada akhir bulan akan ada tambahan sekitar 2,1 miliar dolar AS yang berasal diantaranya dari pinjaman dari Bank Dunia. Ia mengatakan sebagian pinjaman tersebut telah diterima Indonesia sehingga secara riil masuk ke cadangan devisa.

Sementara itu, untuk bersiap menghadapi dampak krisis, BI bersama pemerintah,Jumat, mengadakan simulasi antisipasi krisis ekonomi. Simulasi dihadiri oleh para pejabat otritas moneter dan fiskal diantaranya Gubernur Bank Indonesia Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Kepala Eksekutif Firdaus A Djaelani, Deputi Gubernur Senior Miranda S Goeltom, Deputi Gubernur Bank Indonesia Mulyaman D Hadad, Dirjend Pajak, seta perwakilan dari Bank Dunia.

"Kita harus siap-siap saja bahwa perekonomian kita melambat," kata Boediono menanggapi soal simulasi tersebut.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008