Tangerang (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2020 merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia sangat menjunjung tinggi sportivitas.

Pada edisi keduanya, Piala Presiden Esports 2020 diikuti oleh beberapa negara dari Asia Tenggara, yakni Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Namun para juara di dua gim utama justru didominasi oleh tim asal Vietnam.

"Walaupun kita adalah tuan rumah Piala Presiden Esports 2020, tetapi juaranya dari Vietnam. Itu berarti kita menjunjung sportivitas dan kita tidak main-main mengadakan turnamen ini," ujar Zainudin dalam jumpa pers di ICE BSD, Tangerang, Minggu.

Baca juga: Vietnam juarai Free Fire Piala Presiden Esports 2020
Baca juga: Sukses di Piala Presiden, MPL siap bikin kejuaraan mandiri


Sebanyak empat gim telah dilombakan yakni Mobile Premiere League Fruit Dart, Free Fire, eFootball Pro Evolution Soccer (PES) dan gim lokal Ultra Space Battle Brawl (USBB). Empat jawara pun telah dilahirkan selama dua hari penyelenggaraan.

Untuk gim Fruit Dart, gelar juara berhasil diraih oleh pemuda asal Jakarta Timur Aby Ramadhan. Sedangkan gim lokal USBB dimenangkan oleh Dio dari Indonesia.

Sementara itu, pada gim eFootball Pro Evolution Soccer (PES) dan Free Fire berhasil dimenangkan masing-masing oleh atlet asal Vietnam, Nguyen Tuan Anh dan Team Flash.

Baca juga: Piala Presiden Esports 2020 lahirkan tiga juara di hari pertama

Pada gim Free Fire, Indonesia yang diwakili oleh Dranix Vedetta dan Louvre hanya mampu finis di posisi runner-up dan ketiga. Sedangkan pada gim PES, Indonesia menempati peringkat ketiga.

Kendati juaranya didominasi oleh Vietnam, Zainudin mengaku tetap bangga dengan tim esports Indonesia serta para panitia penyelenggara.

"Ini bukti profesionalisme yang ditunjukkan oleh panitia sangat baik," tuturnya.

Baca juga: 32 finalis lolos ke babak grand final MPL Piala Presiden Esports 2020

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020