Jerusalem (ANTARA News) - Dua calon perdana menteri Israel berikrar jika terpilih akan mengakhiri kekuasaan HAMAS di Jalur Gaza.

Seperti dilaporkan Reuters, Menteri Luar Negeri Tzipi Livni mengatakan "tujuan strategis" pemerintahannya adalah "menggulingkan pemerintahan HAMAS" dengan cara militer, ekonomi dan diplomatik. Livni, yang ketua partai Kadima, tidak menyebutkan kerangka waktu untuk hal tersebut.

Sementara itu, Benjamin Netanyahu, ketua partai Likud, menyerukan peningkatan "kebijaksanaan aktif" menghadapi serangan. Netanyahu menuduh pemerintahan Israel saat ini terlalu "pasif".

"Untuk jangka panjang, menggulingkan HAMAS adalah hal yang tidak dapat dihindari," kata Netanyahu saat berkunjung ke suatu rumah yang terkena roket dari Gaza.

Sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat pekan lalu, kelompok-kelompok Palestina meluncurkan hampir 60 roket ke Israel.

Kepala pemerintahan HAMAS di Gaza, Ismail Haniyeh, mengomentari ancaman itu dengan mengatakan "Tidak ada yang bisa menghabisi rakyat kami".

Di lain pihak, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan "pemerintah tidak akan buru-buru berperang meski juga tidak akan menghindarinya."(*)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008