Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpnan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) mengaku siap menggarap pemilih di kalangan marjinal masyarakat, khususnya pekerja seks komersial (PSK), mantan PSK dan waria, menjelang Pemilu 2009 mendatang.

"Pakar Pangan mengganggap kalangan PSK dan waria adalah bagian anak bangsa, sehingga akan membuka saluran aspirasi mereka dalam kehidupan bernegara," kata Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat, di Jakarta, Selasa.

Jackson mengatakan hal itu, menanggapi strategi Pakar Pangan dalam upaya menembus basis-basis massa kelompok golput di Tanah Air. Selain kalangan pekerja profesional dan pemilih pemula atau pelajar SMU, kaum PSK dan waria selama ini dianggap rentan tidak memilih
alias golput.

"Menjelang pergantian tahun 2008, kami akan melakukan sosialisasi di lokasi-lokasi PSK dan waria. Pakar Pangan tidak akan pernah menjauhi mereka, bahkan tetap menjalin persabatan melalui pendidikan politik," katanya.

Meski demikian, Jackson enggan merinci kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan Pakar Pangan di basis massa PSK dan waria. Ia beralasan, jika hal itu diketahui publik, justru akan membuat PSK dan waria semakin rentan menjauhi kader-kader partai.

Pihaknya juga tidak memersoalkan pandangan negatif sebagian kalangan, apabila sosialisasi tersebut dapat menimbulkan citra buruk partai. "Tujuan kami hanya ingin PSK dan waria tidak merasa terasing dari dunia politik. Salah satunya berupaya meyakinkan, bahwa Pakar Pangan mampu memfasilitasi aspirasi mereka di DPR dan DPRD," ungkap Jackson.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, bahwa upaya pendekatan yang dilakukan di sejumlah kalangan golput, sering kali mendapat tantangan tersendiri. Ia mencontohkan, pendekatan di kalangan profesional sering mendapat sindiran dan kritikan tajam, karena selama ini partai politik dianggap hanya dekat, jika menjelang pemilu.

"Kami sadar tantangan itu, makanya kader-kader saya tekankan untuk bersabar, dan tetap menjalin persabatan dengan mereka," kata dia.

Menurut Jackson, meski selama ini kerap mendapat cemooh dari kalangan terpelajar tersebut, namun pihaknya yakin, suatu saat nanti mereka sadar pentingnya hak pilih setiap pemilu digelar. Ia mengaku akan memperjuangkan perangkat undang-undang di DPR nanti, yang akan memberikan payung hukum dalam bentuk undang undang perlindungan bagi PSK dan waria.

Selain itu, Jackson Kumaat mengaku sedang berkomunikasi dengan kelompok-kelompok gay di kota-kota besar, khususnya di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Menurutnya, pendekatan ke kelompok tersebut mulai menguat, setelah terungkapnya kasus Ryan, tersangka pembunuhan berantai asal Jombang.

"Kalangan gay mengharapkan jangan dicap pelaku kriminal. Dan kami sadar, kalangan gay di Indonesia sebenarnya memiliki potensi, namun mereka menutup diri," ungkap dia. Menurutnya, kalangan gay harus mendapat perlindungan yang sama di mata hukum, karena adalah anak bangsa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008