Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan mempercepat program konversi minyak tanah ke elpiji dari semula hingga 2010 menjadi hingga 2009, demikian Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta, Selasa. Menurut Paskah, pada 2008, dari target 7,2 juta paket, saat ini konversi sudah menjangkau sekitar 18 juta kepala keluarga (KK) sehingga tahun depan Indonesia bisa menghemat subsidi minyak tanah sekitar Rp7 triliun karena percepatan konversi ini. Percepatan jadwal konversi ini juga menghemat pemakaian minyak tanah sekaligus mengurangi atau bahkan menghapus samasekali minyak tanah. Sementara itu Menteri Keuangan /Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan, implikasi terhadap isi anggaran akibat percepatan konversi itu akan dihitung. "Karena apa yang ada dari anggaran yang sekarang disediakan untuk pengadaan kompor di ESDM belum akan bisa mencapai keseluruhan anggaran," jelasnya. Dengan melihat perkembangan selama 2008, pemerintah akan mengupayakan seluruh program konversi dilakukan maksimal dan jika anggaran dalam APBN untuk konversi tidak memadai, maka bisa ditambahkan dalam APBN-P, terangnya. Ia menyebutkan, Pertamina akan menyiapkan berbagai langkah untuk menunjang program konversi ini secara berkelanjutan, termasuk target penyediaan kompor hingga 40 juta unit. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008