Jakarta (ANTARA News) - Penurunan harga minyak yang terjadi akhir-akhir ini diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap penerimaan negara selama 2008.

"Kalau 2008 tak ada pengaruhnya karena perhitungan 2008 untuk penerimaan pada Desember kan dihitung berdasar realisasi Nopember, sehingga praktis tidak ada pengaruhnya," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu (BKF), Anggito Abimanyu, di Jakarta, Selasa malam.

Sementara untuk belanja negara, Anggito mengatakan memang ada pengaruh signifikan terutama pada belanja subsidi yang menurun.

"Kalau untuk belanja memang ada pengaruhnya untuk bulan Desember, tapi kan dalam arti positif karena subsidinya turun," jelasnya.

Ia menyebutkan, pada saatnya nanti pemerintah akan menghitung kembali besaran-besaran dalam APBN baik yang menyangkut penerimaan pajak dan non pajak, belanja negara, dan pembiayaan defisit selama 2008.

Mengenai pengaruh ke APBN 2009, Anggito mengatakan, pemerintah baru akan melihat perkembangan yang terjadi pada Januari 2009.

"Nanti kita lihat pada Januari, akan ditung kembali seluruh postur APBN kita di awal tahun," katanya.

Menanggapi adanya perkiraan penerimaan pajak pada 2009 akan turun sekitar 10 persen dari target sehingga defisit juga meningkat, Anggito mengatakan, pemerintah akan menghitung adanya kemungkinan itu.

"Karena ini kan dinamis, harus juga diperhatikan berbagai hal seperti  bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi 2009, inflasi, tingkat konsumsi dan lainnya," katanya.

Menurut dia, jika inflasi turun maka suku bunga bisa turun sehingga konsumsi atau daya beli masyarakat tetap tinggi sehingga bisa menolong tercapainya target penerimaan PPN, cukai, dan lainnya.

Sementara itu, Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyatakan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi selama 2008 akan mencapai di atas 6 persen.

"Ini karena rata-rata pertumbuhan ekonomi selama beberapa triwulan 2008 sudah mencapai sekitar 6,3-6,4%. Berarti di akhir Desember akan di atas 6 persen," katanya.

Ia mengakui adanya perlambatan ekonomi global yang beepengaruh kepada Indonesia namun hal itu tidak terjadi pada seluruh tahun 2008.

"Memang ada perlambatan tetapi di tiga kuartal pertama, kita di atas 6 persen, angka kemiskinan juga turun pada 2008 tapi nanti angka tahunan akan dihitung pada Maret 2009," katanya.  (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008