Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menenderkan pengadaan 31 juta unit tabung elpiji ukuran 3 kg dengan pagu anggaran Rp4,03 triliun pada Maret 2009 mendatang. Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Jakarta Rabu mengatakan, pengadaan tabung gas itu untuk memenuhi program konversi minyak tanah ke gas pada 2009 yang diperkirakan memerlukan 46 juta tabung. "Dari kebutuhan 46 juta tabung itu, pada Desember ini, kami sudah tenderkan sebanyak 15 juta tabung dengan pemenang sebanyak 30 perusahaan dalam negeri," katanya. Pertamina akan mendistribusikan 15 juta tabung tersebut Maret 2009 dan pengadaan 31 juta tabung itu diusahakan dari dalam negeri. "Kalau kurang, kami akan minta izin untuk impor," katanya. Namun, ia kurang yakin produsen dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan 31 juta tabung tersebut, meski secara kapasitas memadai. Saat ini, kapasitas produksi tabung dalam negeri mencapai 46 juta per tahun yang berasal dari perusahaan swasta 36 juta dan BUMN 10 juta ton per tahun. Pertamina menargetkan program konversi minyak tanah ke elpiji pada 2009 akan mencakup 23,044 juta kepala keluarga (KK) dengan kebutuhan dana subsidi Rp7,853 triliun. Target tersebut berasal dari rencana pemerintah sebanyak 18 juta KK ditambah kekurangan tahun 2008 sebanyak lima juta KK. Pada 2008, pemerintah menargetkan program konversi mencakup 20 juta KK, namun Pertamina hanya sanggup 15 juta KK atau kurang lima juta KK. Pertamina beralasan keterbatasan infrastruktur telah menyebabkan tidak tercapainya target. Namun, pada 2009, BUMN itu menjanjikan program konversi berjalan lebih baik. Pertamina akan menambah infrastruktur berupa fasilitas penyimpanan dan stasiun pengisian elpiji di sejumlah wilayah. Pada tahun 2009, dijadwalkan sebanyak tiga depot elpiji mulai beroperasi yakni Gresik berkapasitas 10.000 ton pada Mei, Semarang 10.000 ton pada Agustus, dan Tanjung Wangi 10.000 ton pada Desember. Pertamina juga akan membangun lima depot elpiji yakni Banten, Lampung, Medan, Makasar, dan Bali dengan kapasitas masing-masing 10.000 ton. Saat ini, Pertamina memiliki 12 depot berkapasitas sekitar 140.000 ton di seluruh Indonesia. BUMN itu juga memiliki satu tangki penyimpanan terapung berkapasitas 40.000 ton, tiga kapal semi refrigerated berkapasitas masing-masing 10.000 ton dan lima kapal pressurized masing-masing 1.800 ton. Pertamina berencana menambah satu tangki terapung 40.000 ton dan satu kapal semi refrigerated 10.000 ton. Sejak program konversi berjalan, konsumsi elpiji naik dua kali lipat dari kondisi normal menjadi sekitar 6.000 ton per hari. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008