Moskow (ANTARA News) - Ujicoba peluncuran rudal baru Rusia berbasis di kapal selam, yang dirancang untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS, mengalami kegagalan, sebuah sumber di kompleks industri militer mengemukakan kepada kantor berita Interfax. "Setelah peluncuran dari kapal selam betenaga nuklir Dmitry Donskov, rudal tersebut pecah sendiri dan meledak di udara," kata sumber itu. Dikatakannya, perintah dikeluarkan bagi rudal itu untuk menghancurkan diri sendiri setelah rudal melenceng dari lintasannya. Dua peluncuran sebelumnya, Selasa, berlangsung sukses, katanya. Jurubicara Angkatan laut Igor Dygalo membenarkan ujicoba penembakan rudal Bulava telah digelar di dekat pelabuhan Severomorsk, kawasan laut Putih Rusia, namun tidak memberikan komentar mengenai kegagalan peluncuran itu. Ia menyatakan hasil peluncuran itu sedang dianalisa. Rusia merencanakan akan memodernisasi arsenalnya dengan Bulava, yang mampu mengangkut beberapa hulu ledak nuklir dan menjangkau sasaran sejauh 8.000 kilometer. Namun demikian, lebih dari separuh peluncuran Bulava mengalami kegagalan sejak hulu ledak itu diumumkan pada Desember 2005.   Interfax melaporkan kegagalan itu merupakan yang kelima dari delapan peluncuran sebelumnya. Perdana Menteri Vladimir Putin menyatakan rudal itu akan menjadi komponen penting kekuatan rudal strategis Rusia. Rusia merencanakan Bulava yang berbasis di laut dan Topol-M berbasis darat sebagai andalan militernya, seiring dengan upayanya untuk melengkapi dan merombak angkatan bersenjatanya pada tiga tahun ke depan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008