Setelah Program Opal di sekolah berjalan baik, kita akan laksanakan secara massal temasuk di lingkungan perkantoran dengan melibatkan masyarakat dalam membentuk gerakan masyarakat (Germas) Opal
Mataram (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyusun kegiatan pencanangan Program Obor Pangan Lestari (Opal) ke sekolah-sekolah sebagai upaya pemanfaatan pekarangan sekaligus membantu penyediaan pangan keluarga.

"Sekolah kita sasar pertama sebagai tempat pencanangan Program Opal agar siswa dan para guru bisa melaksanakan program serupa minimal dalam keluarga mereka," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Dedi Supriadi di Mataram, Rabu.

Dikatakannya bahwa sekolah yang akan menjadi lokasi pelaksanaan Program Opal tahun ini diprioritaskan untuk sekolah-sekolah yang berada di tengah kota dan memiliki lahan pekarangan cukup luas, baik itu tingkat SD, SMP maupun SMA, diawali dengan memberikan edukasi kepada siswa agar mereka bisa menerapkan dan memberikan contoh di keluarga masing-masing.

"Setelah Program Opal di sekolah berjalan baik, kita akan laksanakan secara massal temasuk di lingkungan perkantoran dengan melibatkan masyarakat dalam membentuk gerakan masyarakat (Germas) Opal," katanya.

Menurutnya, Program Opal sudah dimulai dilaksanakan sejak tahun 2019 di kantor DKP, hal itu sekaligus menjadi percontohan untuk pelaksanaan  secara massal di kota ini.

"Program Opal percontohan di DKP merupakan program yang dilaksanakan secara nasional di semua DKP se-Indonesia, dengan dana sebesar Rp50 juta," katanya.

Ia mengatakan pemberian bantuan pelaksanaan Program Opal dari pemerintah hanya sekali, sementara untuk pemeliharaan pada tahun-tahun berikutnya menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah daerah.

"Tahun ini, kami dapat dana untuk peremajaan tanaman-tanaman tapi jumlahnya tidak banyak. Sementara, untuk pencanangan Opal di sekolah dananya kita usulkan melalui APBD perubahan," katanya.

Di kantor, katanya, telah disiapkan berbagai fasilitas edukasi mulai dari pembibitan, pemupukan, pemeliharaan hingga panen. Karenanya, Program Opal di DKP itu menjadi salah satu ajang edukasi bagi masyarakat dalam upayan pemanfaatan pekarangan.

Hal itu sesuai dengan tujuan dari Germas Opal adalah untuk pemanfaatan lahan perkantoran sebagai penyedia pangan dan sebagai percontohan untuk masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan.

Selain itu, Opal juga dimaksudkan untuk meningkatkan penyediaan sumber pangan keluarga yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

"Opal juga bisa meningkatkan akses pangan keluarga, konservasi sumber daya genetik lokal, dan mengurangi jejak karbon serta emisi gas pencemar udara," katanya.

Program Opal yang ada di halaman Kantor DKP saat ini telah disiapkan lokasi pembibitan, dan beberapa jenis tanaman hortikultura dengan menggunakan berbagai sistem media tanam baik konvensional maupun media hidroponik.

Beberapa jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan melalui program Opal antara lain, sayur-sayuran, tomat, cabai dan lainnya. Tanaman hortikultura itu ada yang menggunakan teknologi hidroponik dan kovensional menggunakan media tanam tanah campur kompos.

"Silakan bagi ibu-ibu, masyarakat umum, dan pelajar bisa datang ke kantor kami belajar Program Opal," demikian Dedi Supriadi ​​​​​​.

Baca juga: Kementan bantu program KRPL NTB Rp3,39 miliar

Baca juga: Opal, cara Kementan bantu atasi Stunting

Baca juga: DKP Mataram gelar lomba menu berbasis pangan lokal

Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020