Yogyakarta (ANTARA News) - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya premium dan solar pada pertengahan Desember diharapkan dapat menjadi momentum untuk meredam laju inflasi pada Desember 2008. "Penuruman BBM adalah sentimen positif dan bisa `menguntungkan`, paling tidak bisa mengerem inflasi pada Desember," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suharno, di Yogyakarta, Sabtu. Ia berharap, laju inflasi pada Desember di Yogyakarta tidak melebihi angka satu persen. "Inflasi tidak bisa nol persen, tetapi diharapkan pada Desember ini angkanya 0,0 sekian persen," katanya. Namun demikian, Suharno, menyatakan bila harga BBM diturunkan oleh pemerintah, belum tentu harga kebutuhan dan jasa yang lain juga akan turun. "Belum pernah ada isu BBM turun, diikuti juga penurunan harga komoditas lainnya," katanya. Menjelang Pemilu 2009, Suharno juga berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang hati-hati sehingga tidak dianggap hanya menjadi alat politik untuk kepentingan tertentu. "Amannya, pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan kebijakan dengan hati-hati sehingga tidak akan diterjemahkan secara konotatif oleh masyarakat sebagai sebuah bentuk kampanye," katanya. Laju inflasi DIY pada November adalah 0,07 persen, sedang laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2008 di DIY sebesar 10,00 persen, sedangkan laju inflasi "year on year" (November 2008 terhadap November 2007 ) sebesar 9,88 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008