Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyelenggarakan kontes kambing Etawa untuk memperebutkan piala bupati daerah ini di lapangan Trirenggo, Minggu. "Tujuan digelarnya lomba untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Kami juga berharap kabupaten ini dapat menjadi pusat jual beli kambing Etawa secara nasional," kata sekretaris panitia kontes, Harjono. Menurut dia, kambing yang dapat mengikuti lomba dengan kategori pejantan, calon induk, indukan dan kambing perah. "Kambing asal India itu harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk memenangi perlombaan seperti keindahan kepala, ukuran telinga, keseimbangan tubuh,dan kelincahan," katanya. Ia mengatakan, panitia lomba menyiapkan hadiah bagi pemenang dengan total Rp21,6 juta. Pemenang akan mendapatkan uang pembinaan mulai dari Rp300.000 hingga Rp750.000 serta Piala Bupati. Animo peserta lomba cukup tinggi yang datang dari luar DIY, diantaranya berasal dari Kediri, Pati, Jepara, Purworejo, dan Jawa Tengah. Dari sebanyak 465 kambing yang mengikuti kontes, rata-rata memiliki nilai jual per ekor mencapai Rp30 juta hingga Rp100 juta, katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan (Dinas PKP) Bantul, Mursumartinah, mengatakan Pemkab Bantul akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp185 juta pada tahun 2009 untuk pengembangbiakan kambing jenis Etawa. "Nantinya, anggaran itu untuk membantu peternak mengembanngkan bibit, induk dan pejantan pada delapan kelompok yang ada di wilayah kecamatan Bambanglipuro, Sanden, Bantul, dan lain-lain," katanya. Ia mengatakan, produktivitas kambing ini lumayan tinggi, dalam satu tahun bisa melahirkan sebanyak tiga kali. Susu kambing Etawa yang dihasilkan juga memiliki kandungan gizi untuk menjaga kekebalan tubuh. "Prospeknya sangat menjanjikan, saya harap Bantul jadi sentra kambing Etawa. Saat ini populasi kambing Etawa di Bantul mencapai 350 ekor. Target 2009 populasi bisa mencapai ribuan kambing dan melalui kerja keras para peternak diharapkan bisa terealisasi," katanya. Menurut dia, kualitas pengembangbiakan kambing jenis ini seharusnya ditingkatkan kembali dengan memanfaatkan bibit unggul yang ada. Sementara itu, salah seorang peserta lomba, Sugiyono mengatakan secara khusus untuk mengikuti lomba dengan melatih kambingnya selama satu pekan. Kambing miliknya dengan ukuran badan cukup proporsional. Kambingnya dengan tinggi 110 cm dan bobot 89 kilogram mampu menghasilkan susu cukup banyak. Dalam satu hari bisa menghasilkan susu sebanyak 3 liter, katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008