Dukungan Australia pada Aksi Brutal Israel Dikecam
Senin, 29 Desember 2008 21:44 WIB
Brisbane (ANTARA News) - Pernyataan Wakil Perdana Menteri Australia Julia Gillard yang terkesan mendukung aksi brutal buta militer Israel pada rakyat Palestina dikecam keras ribuan pemuda Arab Australia yang menggelar demonstrasi damai di depan kantor Konsulat Amerika Serikat di Sydney, Senin sore.
Media Australia melaporkan, para pemuda Arab Australia yang berdemo menegaskan ketidaksetujuan mereka pada tudingan Julia Gillard bahwa Partai Hamas adalah pihak yang memulai permusuhan dengan Israel.
Aksi demonstrasi anti-Amerika Serikat dan Israel itu digelar ribuan pemuda Arab Australia di Sydney sebagai reaksi atas pembantaian militer Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Gaza yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai lebih dari seribu orang lainnya.
Julia Gillard dalam kapasitasnya sebagai pejabat perdana menteri sebelumnya menyerukan Palestina dan Israel untuk melakukan gencatan senjata dan menghindari aksi melukai warga sipil.
Serangan militer Israel itu disebut Gillard sebagai respons terhadap apa yang disebutnya agresi Hamas terhadap Israel.
"Jelas, mereka (Hamas) merusak gencatan senjata dan terlibat dalam aksi agresi melawan Israel," katanya di Adelaide, Minggu (28/12).
Dalam masalah Palestina-Israel, pemerintah Australia memandang "solusi dua negara bangsa" sebagai cara terbaik menyelesaikan konflik berkepanjangan tersebut.
Pandangan itu pernah disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith berkaitan dengan perayaan 60 tahun berdirinya negara Israel Maret lalu.
Australia menghormati "hak Israel" untuk hidup dan "sebuah negara bangsa (yang merdeka) bagi rakyat Palestina", katanya.
Australia memiliki kontribusi bersejarah bagi kelahiran negara Israel yang diproklamasikan pada 14 Mei 1948.
Berbeda dengan Australia, Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan Mesir yang mengakui eksistensi Israel, Indonesia hingga kini tidak mengakui kedaulatan negara Israel yang didirikan di atas tanah rakyat Palestina yang dicaploknya.
Sebaliknya, Indonesia mengakui kedaulatan Palestina kendati negara Palestina belum memiliki wilayah yang pasti. Israel sejauh ini memiliki total luas wilayah 20.770 kilometer persegi.(*)
Australia kn sm aja irrail yg mau ngerampas palestina,
liat tu australia udh mulai keliatan belangnya jg pgn rampas kepulauan indo jg....
00BalasLaporkanHapus
31 Desember 2008
australia ikut2an komentar masalah palestina..??? ngurusi Timur Leste aja gak becus... Urus itu Timor Leste dulu biar gak jadi negara yg salah kelola..
00BalasLaporkanHapus
31 Desember 2008
kali ini saya bener benar bangga pada negara saya INDONESIA dalam hal kebijakan luar negeri.sa berharap jangan pernah mengakui negara israel karena negara tersebut bertentangan dengan ajaran bangsa indonesia yang cinta damai.palestina adalah negara yang sama seperti kita banyak pemluk agama islam.sakli lagi hidup untuk negara indonesia. amin
00BalasLaporkanHapus
31 Desember 2008
Ada sebab ada akibat ane gak dukung ke dua2 nye nyang matenye biru atw yang jenggotan sama2 suka perang,krisis global muaraenye dr loh2 jg.. kt2 yg gak suka perang jadi kebagian menderita ..klw gini terus2 an,jd...tunggu aje...! gak bakalan lame semua yg diperebutin uda gak ada lg...alias planet ini udah kagak beredar lg,atw planet ini masi ada tp yg hidup hanya berdua aj...pemimpin hamas ame presidennye israel...ape gak kesepian tuh.......
00BalasLaporkanHapus
30 Desember 2008
Israel Bapak teroris, Amerika adiknya, Australia anaknya.... yaa pasti sama sajalah...
Australia kn sm aja irrail yg mau ngerampas palestina,
liat tu australia udh mulai keliatan belangnya jg pgn rampas kepulauan indo jg....