Jerusalem, (ANTARA News) - Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah Senin memprotes keras Israel akibat serangan udara negara yang menghantam dua gedung PBB dan menewaskan delapan orangnya di Jalur Gaza.

Pernyataan yang disebarluaskan PBB menyebutkan, utusan PBB Robert Serry dan kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Karen Abu Zayd telah menulis sepucuk surat mendesak pada Menteri
Pertahanan Israel Ehud Barak "untuk memprotes insiden itu dengan kata-kata sekeras mungkin".

Insiden pertama terjadi pada hari Sabtu tak lama setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besarannya di wilayah yang diperintah Hamas itu. Satu Rudal yang diarahkan kepada seorang polisi Palestina yang berdiri di samping pusat pelatihan UNRWA ternyata menghantam sekelompok siswa pelatihan UNRWA sehingga menewaskan delapan orang dan melukai 19 lainnya.

Insiden kedua adalah pada Senin, ketika markas besar PBB di Gaza dirusak oleh dua Rudal, kata pernyataan PBB itu.

"Tempat PBB harus dilindungi dan tidak diganggu. Pemerintah Israel memiliki semua koordinat tempat PBB di Gaza," kata pernyataan itu.

"Serangan itu terjadi tanpa peringatan sebelumnya. Serangan militer dalam keadaan itu, sangat dekat dengan tempat PBB dengan maksud membahayakan secara serampangan personil dan properti PBB, jangan diulangi."

Hampir 350 warga Palestina -- di antara mereka sedikitnya 57 warga sipil -- tewas sejak Israel melancarkan serangan udara kilatnya di daerah kantong yang dikuasai gerakan Islam itu Sabtu pagi.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008